Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Semoga Masih Ada Sisa Makanan Sahur

12 Mei 2019   23:38 Diperbarui: 12 Mei 2019   23:39 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutatap perempuan yang sedang bersandar di pagar pembatas itu. Matanya seolah bertanya, apa keputusanku.

Aku yakin dia belum tentu mau bersamaku saat aku susah dulu. Dia hanya melihat jasadku setelah sukses. Apa jadinya jika hidupku kembali terpuruk? Apakah dia masih setia?

Istri terbaik itu adalah perempuan yang hadir dan setia ketika aku susah, bukan ketika aku senang.

Lamat terdengar suara cempreng anak-anak meneriakkan sahur. Aku tersadar. Segera kuraih jas dan tas jinjing. Memanggil pelayan dan membayarnya. Perlahan menggenggamkan kunci kamar hotel kepada perempuan di depanku.

"Kenapa, Mas?" Dia bertanya sambil menatap mataku dalam-dalam.

"Aku merasa bodoh berpindah ke kamar lain, sementara aku sudah memiliki kamar yang hangat selama ini."

"Bagaimana tentang rencana menikahiku?"

"Tidak!"

"Kau akan kehilangan proyek itu, Mas!"

Aku tersenyum. "Biarlah! Kenapa aku harus berpaling ketika istri bersusah payah merawat cintaku kepadanya."

"Kau pembohong!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun