"Moa Moa melahirkan?" jeritku. Aku merasa bersalah telah membenci Moa Moa beberapa hari ini. "Maafkan Fia ya, Moa Moa!" Aku tersipu saat Paman mengelus kepalaku.Â
---sekian---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!