Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kucing Garong

24 April 2019   08:05 Diperbarui: 24 April 2019   08:09 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hahaha! Dia memang kreatif, Mas. Sering juga dia membawa mainan. Tapi tak mahal. Mainan itu dibuatnya dari barang bekas. Nanti kalau kau pulang, akan kutunjukkan. Hampir satu dus mie instan di bawah dipan Igor."

"Sudah! Tak usah lagi dia menjadi tukang ojek anak kita," geramku. "Apa kata orang. Suami tak ada, istri memasukkan orang lain ke rumah."

"Lho! Sampai sejauh ini rasa cemburumu, Mas? Sudahlah! Jangan terlalu didramatisir. Tapi kalau memang kau ingin dia diberhentikan, ya terserah! Berarti aku harus mengantar-jemput Igor dengan motormu, Mas!"

Aku ragu. Aku cemas. Irene tak mahir bermotor. Itu sama saja membuat mereka celaka. Ya, sudahlah! Aku harus percaya tak mungkin Irene membiarkan kucing garong masuk ke rumah kami. Dia istri setia seperti yang kukenal selama ini.

"Ya, sudah! Kau tak perlu memberhentikannya. Aku takut kalian celaka. Kau kan belum mahir mengendarai motor! Tapi kuharap kau menjaga keutuhan cinta kita, ya!"

"Percayalah akan kesetiaanku, Mas!" 

Klik! 

Seiring ditutupnya ponsel, sebuah ketokan di kaca box telepon mengejutkanku. Seraut wajah Palupi yang cemas membuatku tak nyaman. Aku keluar dari box telepon sambil tersenyum. Senyuman yang ragu-ragu.

"Bagaimana hasil pemeriksaan dokter itu?"

"Positif, Mas! Bagaimana ini?" 

Aku tersentak. Petir seakan berbunyi di siang bolong. Kurasakan seekor kucing garong telah memakan sebelah hatiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun