Setengah berlari aku menerabas orang-orang. Perempuan di lorong menuju pintu pesawat menyambutku dengan senyum terpaksa, sambil dia menanyakan boarding pasku.
"Maaf, pesawatnya sudah adakah?" tanyaku.
"Sudah ada dari sejam lalu, Bu. Kami sudah menunggu Ibu hampir seperempat jam." Dia membalas seolah menyalahkanku.
"Tapi, katanya pesawat delay tiga jam!"
"Delay?!" Dia mengernyit.
Aku tak perdulikan dia. Segera aku masuk ke dalam pesawat dan duduk di bagian depan sesuai nomor bangku di tiketku.
 Saat pesawat mulai bergerak, aku teringat benda itu. Kucari-cari di saku. Tak ada. Apakah tinggal di gerai tadi? Tapi.... Aku melongok dari kaca jendela. Seorang lelaki sedang berjalan tak jauh dari landasan pacu, melmabai. Itu lelaki tadi. Sofran! Dia...
"Kenapa safety beltnya belum Ibu kenakan?" Pramugari menegurku.
"Oh, iya. Maaf!" Aku melongok lagi ke jendela. Lelaki itu tak ada lagi.
---sekian---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H