Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kenangan Sembilu

16 April 2019   11:57 Diperbarui: 16 April 2019   12:04 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setengah berlari aku menerabas orang-orang. Perempuan di lorong menuju pintu pesawat menyambutku dengan senyum terpaksa, sambil dia menanyakan boarding pasku.

"Maaf, pesawatnya sudah adakah?" tanyaku.

"Sudah ada dari sejam lalu, Bu. Kami sudah menunggu Ibu hampir seperempat jam." Dia membalas seolah menyalahkanku.

"Tapi, katanya pesawat delay tiga jam!"

"Delay?!" Dia mengernyit.

Aku tak perdulikan dia. Segera aku masuk ke dalam pesawat dan duduk di bagian depan sesuai nomor bangku di tiketku.

 Saat pesawat mulai bergerak, aku teringat benda itu. Kucari-cari di saku. Tak ada. Apakah tinggal di gerai tadi? Tapi.... Aku melongok dari kaca jendela. Seorang lelaki sedang berjalan tak jauh dari landasan pacu, melmabai. Itu lelaki tadi. Sofran! Dia...

"Kenapa safety beltnya belum Ibu kenakan?" Pramugari menegurku.

"Oh, iya. Maaf!" Aku melongok lagi ke jendela. Lelaki itu tak ada lagi.

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun