Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Kehilangan

29 Maret 2019   13:43 Diperbarui: 29 Maret 2019   13:47 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Kehilangan, senja mengatap, menatap lelayang tak tentu arah, rima angin mengajari menerabas pematang, dihajar mata golok mengawang, menyantap gelap, sebelum hujan mengajar mendarat.

Kepala empat, berkumpul lagi, bandul-bandul rumah tangga lupakan, biarlah tawa seperti kedai kopi, ketika jasad bertemu, hati dan pikiran, jemari menggelayut gawai, ada senyum, tawa bincang semua lesap, larung waktu umpan gelap, tersadar waktu usai, aku sangat kehilangan, bercumbu di medsos sebelum shubuh menggeret angin.

Ke mana alam nyata, aku kehilangan tawa, lupa suara, cengkerama, di ruang tamu rumah, mengunyah nafsu, televisi menyala, kami berlayar dalam gawai. Sangat kehilangan.

2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun