Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pohon Kedamaian

11 Maret 2019   21:44 Diperbarui: 11 Maret 2019   21:46 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang ketika kau memiliki kesempatan melihat daerahku, sungguh kau akan tercengang. Bencana telah melantak kami silih-berganti. Pertinjuan menjadi lalapan masyarakat di media-media. Anak-anak muda melanjak masa mudanya pada madat. Tambang-tambang dibolongi. Kolam-kolam dijadikan perumahan. Rawa-rawa, pohon bakau, tanah humus, dijadikan duit. Dijadikan hancur-lebur sehingga yang kaya semakin kaya. Yang miskin terpuruk menjerit terkaing-kaing. 

Teman, masihkah kau dapat memberikanku pohon kedamaian itu? Aku ingin menanamnya bukan di atas tanah. Bukan di halaman. Tapi di hati setiap orang yang memang masih memiliki hati. 

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun