***
"Kenapa ya mau pindah sekolahan saja mumet minta ampun!" Pulang-pulang istriku nyerocos.
"Kenapa lagi?"
"Tadi aku kan mau mendaftarkan anak kita pindah ke sekolah anu itu. Kepala sekolahnya Bu Safitri. Itu lho istri Pak Rusman, masih tetangga kita. Masa' belum apa-apa, dia sudah minta persekot satu juta. Nanti kalau anak kita sudah bisa bersekolah di sana, sisanya baru dilunasi. Katanya, karena level sekolah lama anak kita, beda jauh dengan level sekolah Bu Safitri. Bingung aku!"
***
Berentet masalah menelikung keluargaku. Mengurus kartu keluarga dan ktp yang susah selangit. Harus dengan biaya ini-itu biar cepat. Mengurus surat miskin. Mengurus tetek-bengek, segala macam. Padahal petugas-petugas yang kami temui rata-rata bertetangga dengan kami.Â
Sambil tegak-tegak di pintu pagar rumah, aku tak sadar melihat plang nama gang kami. Gang Rampok!Â
Hei, aku baru sadar! Tak salah lagi nama gang ini memang cocok dengan perilaku warganya.
"Bu, minggu depan kita pindah rumah!"
"Ke mana?" Istriku menjerit dari ruang tamu.
"Entah!"
-sekian-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H