Hanya itu kata yang keluar dari mulut Mak. Tapi sanggup membuat hatiku menjerit kegirangan. Sayang, sampai sekarang, aku tak tahu apa yang menyebabkan Mak tiba-tiba menyenangi Laode. Doea perempoean itu selalu akur.Â
***
Saat ini mereka tak ada lagi di sisiku. Doea perempoean itu telah pergi. Mereka meninggal terserempet peluru petugas ketiga menghalau demonstran yang menduduki ibukota belum lama ini. Photo mereka berdua kusanding di dinding, dan kutuliskan di bawah bingkainya; "Doea Perempoean Yang Memenuhi Relung Hatiku, Â 1965".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H