Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Balada Mijan

21 Januari 2019   12:05 Diperbarui: 21 Januari 2019   12:54 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendati Mpok Nem seperti berusaha mencegahku masuk ke kamarnya, tapi aku berhasil dengan mudah menerabas ke dalam. Kulihat seprei yang kusut. Tapi tak ada batang hidung Mijan di situ.

"Nyonya sedang mencari Tuan?"

Aku melotot. "Tak dengar apa tadi aku nyap-nyap mencarinya?"

"Tuan ke kebun binatang!"

"Kebun binatang? Untuk apa?"

Yang terdengar kemudian hanya irama dangdut di tivi. Mpok Nem seperti lupa Nyonya Besarnya. Ketimbang marah-marah di senja yang cerah ini, lebih baik memikirkan kembali keanehan Mijan. Coba, untuk apa dia ke kebun binatang?

"Hati-hati lho, Jeng! Kalau suami ada main, alasannya macam-macam deh biar bisa keluar rumah. Jangan terlalu cepat percaya suami!" Itu nasihat Yanti, setelah dia bercerai dengan suaminya.

Coba saja Mijan ada main!

Tapi malam harinya, malahan aku yang kebingungan. Belum ditanya mengapa dia ke kebun binatang, eh...Mijan sudah berterus-terang sendiri. Katanya dia bosan melihat tingkah-laku orang. Banyak yang rakus sekarang, pembohong, pengkhianat, penyebar fitnah, pembohong, bla---bla---bla.

"Apakah termasuk aku yang Papa maksudkan?"

Dia tertawa. "Oh, tentu saja, istri tercinta tak termasuk, dong! Juga anak-anak. Ya, sesekali melihat binatang secara langsung, bisa meredam kebosananku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun