Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Etek Pulang Kampung

19 Januari 2019   13:41 Diperbarui: 21 Januari 2019   16:49 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Diusir orang-orang dari kampung kita."

"Kedua temannya?"

"Sama! Mereka sama-sama minggat."

"Bagaimana orang tua dan kerabat Etek?"

"Kompak mengusirnya."

Samin menggeleng-geleng. "Sudah kuduga, dia pasti berbuat tak benar dengan perempuan menyilaukan mata itu. Berpakaian saja tak benar."

"Bukan dengan perempuan itu dia berbuat."

"Lalu dengan perempuan kampung kita? Awas dia!" geram Murdin.

"Kalian ingat lelaki beranting itu? Dengan dialah Etek berbuat tak senonoh."

Kontan Sarmin, Murdin dan Saotik mual. Segera mereka menginjak-injak rokok menthol pemberian si Etek.

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun