"Diusir orang-orang dari kampung kita."
"Kedua temannya?"
"Sama! Mereka sama-sama minggat."
"Bagaimana orang tua dan kerabat Etek?"
"Kompak mengusirnya."
Samin menggeleng-geleng. "Sudah kuduga, dia pasti berbuat tak benar dengan perempuan menyilaukan mata itu. Berpakaian saja tak benar."
"Bukan dengan perempuan itu dia berbuat."
"Lalu dengan perempuan kampung kita? Awas dia!" geram Murdin.
"Kalian ingat lelaki beranting itu? Dengan dialah Etek berbuat tak senonoh."
Kontan Sarmin, Murdin dan Saotik mual. Segera mereka menginjak-injak rokok menthol pemberian si Etek.
---sekian---