Sinar kekuningan menjalar
Di jalan kecil yang lurus
Tak terlihat siapa itu
Apakah aku penasaran?
Muka kesal asal semua sesal
Tak pandai menyembunyikan memang
Hanya ocehan untuk pembela
Cahaya kekuningan itu mulai mendekat
Beban hari menjadi beban hati
Jiwa yang tak berhenti diisi
Entahlah apa pun itu
Namun dia pun mendekat
Aku diam menunggu
Wajah yang selalu ku tatap
Perempuan yang selalu menanti pulang
Peluk menjadi hal tak terganti
Beruntung sungguh
Rifan Fauzan | 16 Februari 2010| 23.39
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!