Tahun baru 2021 telah tiga hari berlalu. Meninggalkan tahun 2020 dengan jejak yang penuh duka. Sudah hampir setahun penuh pembelajaran ditempuh dengan cara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Keluhan terus dilontarkan dari banyak aspek ketika awal pembelajaran jarak jauh. Harapan demi harapan dipanjatkan kepada Yang Mahakuasa, agar dapat kembali hidup normal dan belajar seperti dahulu kala.
Pada semester genap tahun ajaran 2019/ 2020 yang baru berjalan dua bulan, mengharuskan tidak terselesaikan dengan efektif dan efisien. Hal ini disebabkan oleh berubahnya sistem pembelajaran menjadi daring.
Pembelajaran daring, dimulai sejak Maret 2020 semester genap TA 2019/2020, hingga memasuki tahun ajaran baru 2020/2021. Semester ganjil TA 2020/2021 masih dilakukan dengan skema ilearning, hingga berakhirnya semester ganjil.
Isu-isu dan regulasi terus ditekan oleh pemerintah pusat agar kegiatan proses belajar mengajar dapat kembali normal, yaitu dengan tatap muka. Namun, hal itu masih dipertimbangkan, mengingat situasi dan keadaan saat ini.
Kejenuhan terus menyelimuti peserta didik dan para tenaga pendidikan. Pada bulan lalu, Kemendikbud melayangkan pernyataan, bahwa semester genap TA 2020/2021 sekolah akan kembali tatap muka.
Pernyataan tersebut membuat banyaknya pelajar dan tenaga pendidikan senang. Walau banyak para pelajar yang sudah nyaman dengan aktivitas belajar dari rumah.
Pada tanggal 4 Januari 2021, kegiatan belajar mengajar semester genap TA 2020/2021 akan kembali dimulai. Beberapa sekolah sudah mempersiapkan sekolahnya, jika pembelajaran berlangsung dengan tatap muka.
Hal tersebut menanggapi pernyataan dari Kemendikbud, bahwa sekolah akan kembali dibuka pada tanggal 4 semester genap TA 2020/2021. Namun, tidak untuk DKI Jakarta. Keinginan belajar tatap muka harus diurungkan oleh para pelajar dan tenaga pendidikan di wilayah DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta menyatakan tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar, pada semester genap TA 2020/2021 dengan pembelajaran jarak jauh atau daring. Hal ini dilakukan Pemprov DKI Jakarta, mengingat kasus baru positif korona masih banyak.
"Pembelajaran tatap muka belum dapat dilaksanakan, sehingga seluruh sekolah di DKI Jakarta tetap melanjutkan pembelajaran dari rumah," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana dalam keterangannya yang tertulis dan disiarkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta, Sabtu (2/1/2021).
Pembelajaran secara daring tetap dilakukan di wilayah DKI Jakarta, karena kesehatan dan keselamatan peserta didik dan tenaga pendidik adalah nomor satu. Jadi, hal ini harus dilakukan demi menjaga peserta didik dan tenaga pendidikan, dari terjangkitnya virus korona.