Dengan cara ini saja kami sudah saling berbagi, memberi, dan menyantuni sebuah kebahagiaan yang sederhana. Namun, penuh dengan makna. Walau kami tidak sering bertemu seperti dahulu, karena dihadang oleh pandemi, membuat suka cita kami semakin terluapkan.
Perbedaan mendasar yang kami alami, karena pertemuan yang terjeda oleh pandemi, yaitu canggung yang menyelimuti, walau tidak lengkap anggotanya. Namun, sudah dapat terobati rasa rindu kumpul bersama dalam kelas.
Kebersamaan yang didasari oleh ikatan kekerabatan adalah sumber kebahagiaan yang paling utama. Bahagia itu tidak mahal, bahagia itu tidak harus didasari dengan uang, tetapi bahagia itu adalah ketika dapat berkumpul bersama keluarga, apa pun keluarganya.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam meraih kebahagiaannya. Namun, berbagi kebahagiaan kepada orang lain dan membuat orang tersebut bahagia adalah buah yang manis dari sebuah kebahagiaan.
Berbagi kebahagiaan tidak harus memberikan sebuah yang mahal, menyantuni suatu yang mahal, karena kadar ekonomi orang tidaklah sama. Namun, berbagi kebahagiaan cukup dengan memberi kebersamaan, menolong, peduli, dan menyantuni satu sama lain dengan gotong royong antarsesama keluarga.
Begitulah cara yang kami lakukan dalam berbagi kebahagiaan antarsesama umat manusia. Uang memang bisa membuat orang bahagia. Namun, uang tidak akan berarti tanpa adanya keluarga. Keluarga antarsesama umat manusia, antarsesama warga negara Indonesia.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H