Penggunaan bunyi penekanan ain diubah menjadi huruf atau konsonan k. Contoh pada kata: ra'jat menjadi rakyat, ta'limat menjadi taklimat, dan lain sebagainya. Lalu, ejaan Suwandi membentuk ejaan pengulangan yang diperbolehkan menggunakan angka dua seperti ini: hati2, bareng2, main2, dan lain sebagainya. Dan masih banyak lagi pemutakhiran yang terdapat dalam ejaan Suwandi.
Gorys Keraf
Nama Gorys Keraf tidak asing bagi para peneliti kebahasaan, karena banyak para peneliti yang berlandaskan pada referensinya. Gorys Keraf adalah seorang tokoh pahlawan yang ahli dalam bidang kebahasaan.
Beliau juga merupakan seorang pakar bahasa, yang lahir di kota Lembata, Nusa Tenggara Timur, pada 17 November 1936. Beliau dikenal sebagai tokoh bahasa, karena telah banyak mencetuskan dan berjuang memelopori bahasa Indonesia di eranya.
Beliau menempuh pendidikan tingginya di Universitas Indonesia, jurusan sastra Indonesia dengan kejuruan Lingustik. Beliau telah banyak mencetuskan beberapa pendapatnya yang telah dituangkan dalam buku-bukunya. Berikut adalah buku-buku yang telah dituliskan oleh Gorys Keraf.
1. Lingustik Bandingan Historis (pada 1958)
2. Tata Bahasa Indonesia (pada 1970)
3. Komposisi (pada 1971 dan 1980)
4. Eksposisi dan Deskripsi (1981)
5. Diksi dan Gaya Bahasa (pada 1981)
6. Linguistik Bandingan Tipologis (pada 1990
7. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia untuk Tingkat Pendidikan Menengah (pada 1991)