Bahasa tidak akan sempurna tanpa adanya bantuan organ dan kerja artikulasi yang ada pada setiap manusia. Seseorang pasti memperoleh bahasa sejak dini dengan dibarengi penggunaan artikulasi. Jika, seseorang mengalami masalah pada bagian organ yang mendorong kerja artikulasi, maka bahasa yang dikeluarkan menjadi tidak sempurna.
Dalam ilmu fonologi, pelafalan seseorang yang dibantu organ pengecapan, akan membentuk suatu fonem atau huruf yang akan bertranformasi menjadi kata, dan itulah bahasa. Sebagaimana yang kita ketahui, bahasa hanya berupa kata, kalimat, makna, dan maksud. Namun, terlepas dari itu semua, bahasa dibentuk dengan adanya bantuan organ dan kerja artikulasi.
Tanpa adanya bantuan organ dan kerja artikulasi, maka tidak akan membentuk kata, kalimat, makna, dan maksud secara sempurna. Bahkan akan berujung pada kesalahan tindak tutur. Artikulasi atau disebut dengan alat ucap manusia, memiliki fungsinya masing-masing dalam mendukung kinerja organ pelafalan pada manusia.
Apa saja sih organ-organ dan kerja artikulasi yang dapat membuat manusia berbahasa secara sempurnya? Mari sama-sama kita mengenal 6 organ dan kerja artikulasi (alat ucap manusia) yang dirangkum di bawah ini dan dikembangkan berdasarkan sumber Fonologi Bahasa Indonesia (Arifin, dkk. 2017:30)
Pertama adalah bibir
Organ bibir berfungsi menutup rongga oral selama proses makan dan minum. Bibir berperan memproduksi bunyi bilabial; m, b, dan p. Sehingga bibir dapat berguna membentuk kata yang terdapat bunyi m, b, dan p, yaitu (makan, baru, pulang)
Kedua adalah gigi
Ketiga adalah lidah
Lidah selain berfungsi memindahkan makanan, lidah juga berperan memproduksi bunyi lidah; l dan r. Seperti pada kata "lapar", jika lidah tidak dapat memainkan peran bunyi r, maka kata yang dihasilkan menjadi "lapal" istilah ini disebut dengan cadel.
Keempat adalah rahang
Kelima adalah faring
Peran dan kerja faring dalam bahasa adalah untuk mengatur pernapasan, yang akan membatasi intonasi untuk setiap bunyi atau huruf yang keluar dari kerongkongan. Ketika seseorang akan melafalkan kata dalam nada tinggi seperti teriak "tidaaaaaak" maka tekanan pernapasan yang akan memainkan peran panjang pendeknya kata yang keluar.
Keenam adalah epiglotis esofagus
Pada yang terakhir ini terdengar dan terlihat asing bagi kita yang baru mengetahuinya. Epiglotis esofagus memiliki fungsi menutup saluran napas saat makan sehingga makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Saluran cerna atau esofagus juga berfungsi membantu makanan masuk ke dalam perut dengan gerakan peristaltic saat menelan. Peran epiglotis esofagus yaitu menciptakan bunyi onomatope "hmm, ckckck" dan juga sebagai pengatur jeda pada saat berbicara.
Itulah keenam organ dan kerja artikulasi (alat ucap manusi) yang dimiliki setiap manusia untuk menghasilkan bunyi dan membentuk kata-kata. Dari adanya organ dan kerjanya artikulasi tersebut, kita sebagai manusia dapat berbahasa secara baik dan dapat dimengerti oleh mitra tutur kita. Namun, apabila terjadi masalah di salah satu dari keenam organ dan kerja artikulasi tersebut. Maka, akan terjadi ketidaksempurnaan hasil pelafalan yang dikeluarkan.
Semoga bermanfaat.
Belajar bahasa Indonesia itu mudah
Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H