Kenapa nilai bahasa Inggris lebih tinggi daripada bahasa Indonesia? Padahal itu bahasa sendiri. Hal ini dikarenakan rendahnya keingintahuan masyarakat tentang betapa luasnya bahasa Indonesia dan lebih indah daripada bahasa asing.
Fenomena-fenomena ini yang terjadi di masyarakat Indonesia disebut dengan kedibahasawanan atau bilingualitas. Kedibahasawanan atau bilingualitas yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan dua bahasa dalam kehidupan sehari-harinya dan dalam berkomunikasi. Peristiwa ini juga merupakan bagian dari sosiolinguistik, yaitu kebahasaan dalam masyarakat.
Selain kedwibahasawanan atau bilingualitas, ada juga kedwibahasaan atau bilingualisme. Keduanya serupa, tetapi tak sama. Kedwibahasaan atau bilingualisme ini berkenaan dengan penggunaan dua bahasa atau dua kode bahasa, yang dilakukan oleh seorang penutur sebagai tindak tutur bahasa kedua.
Beda keduanya apa? kedwibahasawanan mampu menggunakan atau menguasai dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa asing, sedangkan kedwibahasaan penggunaan dua bahasa, yaitu antara penggunaan bahasa ibu (B1) dengan penggunaan bahasa kedua (B2). Contoh untuk kedwibahasaan, seseorang terlahir sebagai orang Sunda. Maka, bahasa pertamanya/bahasa ibunya bahasa Sunda dan bahasa keduanya adalah bahasa yang ia pelajari setelah bahasa pertama.
Apabila seseorang mempelajari bahasa keduanya bahasa Indonesia. Maka, bahasa keduanya bahasa Indonesia. Itulah kedwibahasaan. Sedangkan seseorang tersebut menguasai bahasa asing, sebagai lanjutan bahasanya, dan mahir dalam berbahasa asing, inilah kedwibahasawanan. Keduanya mirip dan hampir sulit dibedakan, tetapi tidaklah sama.
Fenomena kedwibahasawanan atau bilingualitas ini, semakin tumbuh banyak di masyarakat Indonesia, dengan membanggakan diri dan lebih menguasai bahasa asing daripada bahasa Indonesia. Lalu, langkah apa yang dapat kita lakukan dalam mempertahankan bahasa Indonesia, agar tidak tergerus dengan pengutamaannya bahasa asing?
Hal utama yang dapat kita lakukan bersama dalam mempertahankan bahasa Indonesia adalah selalu menggunakan bahasa Indonesia. Bagaimana dengan bahasa Indonesia saya yang masih berantakan, tidak sesuai kaidah?Â
Tidaklah masalah, seiring berjalannya waktu sambil terus mempelajari bahasa Indonesia, yang terpenting selalu mengutamakan bahasa Indonesia di negara Indonesia.
Mulai dari kita selalu menggunakan bahasa Indonesia, walaupun tidaklah sempurna, setidaknya kalian berjuang mempertahankan bahasa Indonesia dengan selalu menggunakan bahasa Indonesia. Selalu menggunakan bahasa Indonesia adalah bentuk dari pengutamaan penggunaan bahasa Indonesia, sehingga tidak ada ruang bahasa asing untuk menjadi pengutamaan bahasa.
Selanjutnya, setelah kita selalu menggunakan bahasa Indonesia sebagai prioritas berbahasa, mulailah sedikit-sedikit mempelajari bahasa Indonesia, tumbuhkanlah rasa keingintahuan akan keindahan bahasa Indonesia. Belajar bahasa Indonesia tidak hanya di sekolah, tetapi banyak ruang buat kalian untuk mempelajari bahasa Indonesia.
Berikutnya hindari setiap kali kalian ingin menggunakan bahasa asing. Hal ini sering sekali terjadi dan banyak digunakan pada penulisan takarir atau keterangan di akun sosial media kalian, atau sering di kenal dengan caption.
Gunakanlah padanan-padanan asing dengan bahasa Indonesia, setelah semua itu kita lakukan, kita dapat mempertahankan bahasa Indonesia di tengah kedwibahasawanan bahasa asing. Ayo, bergerak mempertahankan bahasa Indonesia, kalau bukan dari diri kalian, siapa lagi? Kalianlah penerus bangsa.
Selalu "Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing". Kuasai bahasa asing, bukan berarti mengutamakan bahasa asing.
Semoga bermanfaat.