Pernahkah kalian saat berbiara atau pun menukis sebuah kalimat keliru dengan penghubung yang berpasangan? Contoh.
Aku bukan kuliah di kampus A, tetapi di kampus B
Pada kalimat tersebut salah, karena kata bukan tidak berpasangan dengan tetapi. Jadi, yang benar adalah kata bukan berpasangan dengan melainkan. Contoh.
Aku bukan kuliah di kampus A, melainkan di kampus B.
Contoh penghubung berpasangan lainnya adalah sebagai berikut.
Antara ... dan .... (benar) antara ... dengan ... (salah)
Tidak ... tetapi ... (benar) tidak ... melainkan ... (salah)
Baik ... maupun (benar) baik ... ataupun ... (salah)
6. Dapat Membedakan Kata Umum dan Kata Khusus
Agar dapat mudah kalian pahami, langsung saja ke dalam bentuk contohnya.
Kata umum: menghirup
Kata khusus: mencium, membaui, bernapas, menghisap, mengendus
Pada kata umum menghirup, hanya merujuk pada sesuatu melalui alat indera penciuman yaitu hidung, tetapi pada kata hirup dapat dikhusukan ke dalam suatu objek tertentu atau dapat lebih diperjelas lagi.
Sudah lengkap dan sudah terdapat enam syarat ketepatan pemilihan kata (diksi) dalam penulisan, bisa juga dapat digunakan pada ragam lisan, hal ini dapat mempermudah kegiatan kalian dalam berkata-kata.
Baca juga : Pentingkah Pemilihan Kata dalam Bahasa Indonesia?
Dengan kalian mengetahui keenam syarat-syarat tersebut, lalu kalian gunakan dan kalian implikasikan dengan mengolah ketangkasan pemahaman kalian. Maka, kecermatan memilih kata dalam menulis atau berbicara akan memperindah dan menarik apa yang kalian katakan.
Memilih kata, seperti memilih calon istri, harus tepat dan sesuai. Karena kalau salah-salah dalam memilih, akan berujung pada sesuatu kesalahan.
Semoga bermanfaat.
Belajar bahasa Indonesia itu mudah.
Sahabat bahasa, sahabat dikbud, kita semua bersahabat.