Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Inilah 6 Syarat Ketepatan Pemilihan Kata (Diksi) dalam Kepenulisan

1 September 2020   22:56 Diperbarui: 24 Mei 2021   14:14 32909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kamus. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Maka dari itu, untuk dapat melakukan ketepatan pemilihan kata (diksi) syarat pertama ini harus dapat dikuasai atau dipahami dengan ketangkasan pikiran kita. Berikut contoh pembedaan makna denotasi dan konotasi.

(a) Bunga bangkai sangat semerbak aroma baunya.
(b) Tito pergi ke bank untuk meminjam uang, dengan bunga bank tinggi.

Sudah dapat membedakan keduanya? Keduanya sama-sama menggunakan kata bunga, tetapi makna yang ditujukan berbeda. Bunga pada poin (a) bermakna tumbuhan, sedangkan (b) bermakna imbalan jasa untuk penggunaan uang.

Keduanya sama-sama berlandaskan dari kata benda (nomina). Namun, kata bunga pada poin (b) dikhususkan untuk penggunaan dalam bidang ekonomi (ek)

2. Dapat Membedakan Kata-kata ang Hampir Bersinonim

Hampir bersinomin? Maksudnya seperti apa? Kata-kata yang hampir bersinonim ini kata yang bentuknya dan maknanya hampir mirip, seperti pada contoh berikut ini.

(a) Anjelo si pengubah kata sandi arsip-arsip penting dan sangat terkenal.
(b) Perhitungan yang sangat jeli dalam audit perusahaan A menjadi peubah peraturan yang mengetatkan perilaku karyawan.

Dapat mengetahui perbedaannya? Apakah keduanya sama? Tentu saja tidak, katanya hampir sama, tetapi maknanya berbeda. Pada poin (a) bermakna orang yang mengubah, dan memiliki kelas kata (nomina). Sedangkan (b) bermakna besaran yang dapat mengambil salah satu dari suatu nilai dalam himpunan tertentu, memiliki kelas kata (nomina) dan digunakan untuk bidang statistik (stat)

Baca juga : Chairil Anwar Sang Penghipnotis Diksi

3. Dapat Membedakan Kata-kata yang Hampir Mirip dalam Ejaannya.

Langsung saja saya berikan contohnya dan dapat langsung kalian bedakan kata-kata tersebut. Berikut contohnya.

(a) intensif - insentif
(b) korporasi - koperasi
(c) korupsi - kolusi
(d) interferensi - inferensi
(e) preposisi - proposisi
(f) karton - kartun

Apakah pernah mengalami kesulitan dalam penyebutannya? Kadang sering terbalik atau bingung kata-kata ini tepatnya digunakaan pada saat apa. Maka dari itu, hafalkan katanya, pahami maknanya, tinggal disatukan dengan ketangkasan kalian.

4. Dapat Memahami dengan Tepat Makna Kata-kata Abstrak

Makna kata-kata abstrak yang dimaksud dalam hal ini, bukan abstrak yang berdefinisi tidak berwujud atau tidak berbentuk, tetapi abstrak yang berdefinisi sebagai ikhtisar, ringkasan, atau inti. Contoh.

Keadilan, kebahagiaan, keluhuran, kebajikan, kebijakan, kebijaksanaan

Dalam kata-kata tersebut menyerempet inti yang sama, walau makna berbeda, maka harus dapat memahami dengan tepar makna kata-kata tersebut, agar tidak muncul kekeliruan dalam pengucapan atau penulisan.

5. Dapat Memakai Kata Penghubung yang Berpasangan Secara Tepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun