Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setelah HUT RI, Tibalah Muharam: Ciptakan Kedamaian Hati, Dengan Melakukan Ini!

19 Agustus 2020   00:06 Diperbarui: 19 Agustus 2020   06:16 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber diolah dari tigaraksa.com)

Peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-75 telah usai. Melangkah awal yang baru dipenghujung tahun hijriah. Di usia Indonesia yang ke-75 ini dimulai dengan awal yang baik, awal bulan Muharam.

Malam ini adalah malam terakhir kita menikmati tahun-tahun 1441 Hijriah. Tahun yang sangat panjang dan tahun yang banyak sekali momentum untuk dikenang.

Bulan Muharam adalah bulan yang mengawali awal tahun hijriah. Bulan suci yang penuh dengan makna dan kedamaian, karena bulan ini dikenal dengan bulan yang diharamkan untuk melakukan peperangan.

Pada tahun 2020 ini, setelah hari kemerdekaan, tibalah bulan Muharam, hal ini sangat bertepatan dan berdampingan, yang sebelum-sebelumnya sangat jarang seperti ini kecuali harus melawati bertahun-tahun.

Besok malam, kita semua terutama bagi umat muslim akan mengawali tahun baru hijriah 1442 atau awal bulan Muharam.

Di dalam bulan Muharam ini banyak sekali amalan-amalan dan hal kebaikan yang dapat kita lakukan untuk menciptakan kedamaian hati kita.

Dengan memulai awal tahun baru hijriah ini, setelah memperingati HUT Ke 75 RI dapat menjadi kehidupan yang baru dengan tujuan yang lurus.

Setelah kita memperingati HUT RI, kita dapat memaknai bahwa peringatan kemerdekaan adalah wujud dari rasa syukur, karena kita diberi kemerdekaan oleh Allah SWT atau Tuhan Yang Maha Kuasa melalui perantara perjuangan para pahlawan. 

Rasa syukur kita ini berlanjut pada tibanya awal tahun hijriah. Momentum ini dapat kita laksanakan dengan penuh khidmat dan damai.

Bulan Muharam ini memiliki banyak makna dan keutamaan di dalamnya, karena kemuliaan bulan Muharam ini.

Dalam menyambut awal tahun hijriah 1442, kita mulai sucikan hati dan isi dengan kedamaian, melalui perilaku-perilaku yang dilakukan berupa amalan-amalan ibadah kepada Allah SWT. Berikut amalan atau hal kebaikan yang dapat dilakukan pada bulan Muharam.

1. Melakukan Puasa Sunah

Puasa adalah salah satu ibadah kepada Allah yang dilakukan dengan seluruh anggota tubuh, jasmani dan rohani. Puasa di bulan Muharam ini memiliki keutamaan yang sangat tinggi, yaitu memiliki keutamaan satu tingkat di bawah puasa Ramadan, hal ini dikutip dari Abu Hurairah RA.  Abu Hurairah  RA, juga berkata bahwa, Rasullah SAW bersabda: "Sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadan adalah pada bulan Allah yang bernama Muharam". (HR. Muslim)

Sejalan dengan hadis di atas, HR. Ibnu Majah juga berkata, "seseorang datang menemui Rasullah SAW, ia bertanya, 'setelah Ramadan, puasa di bulan apa yang lebih afdal? Nabi pun menjawab, 'Puasa di bulan Allah yang bernama Muharam." Maka dari dari itu, sangat kuat dan dianjurkan untuk melakukan puasa sunah, agar terciptanya kedamaian hati dalam awal tahun yang baru dengan tujuan yang lurus.

selain dengan puasa sunah pada awal bulan Muharam, lalu puasa apa lagi yang dapat dilakukan? Rasullah SAW bersabda: "Dan puasa di hari 'Asyura saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu." (HR. Muslim).

Di hadis lainnya pun juga dikatakan tentang puasa yang dapat kita lakukan di bulan Muharam. Nabi bersabda dengan hadis yang diriwayatkan oleh Ibdu Abbas: "Berpuasalah kalian pada hari 'Asyura dan selisilah orang-orang yahudi. Berpuasalah sebelum atau berpuasalah setelah satu hari." (HR Ahmad, HR Al-Baihaqi)

Maksud dalam hadis di atas kita melaksanakan puasa Asyura dapat menggugurkan dosa selama setahun lalu. Kita melaksanakan puasa sunah Tasu'a sebelum puasa Asyura agar berbeda dengan orang-orang yahudi. Maka dari itu, agar perbanyaklah melaksanakan puasa sunah di bulan Muharam.

2. Menyantuni Anak Yatim dan Fakir

Bulan Muharam ini juga dikenal juga bulannya anak yatim, karena pada bulan ini orang-orang yang mampu, melakukan penyantunan anak-anak yatim dan juga fakir miskin. Dalam menyantuni anak yatim juga merupakan bentuk dari membersihkan hati dari segala penyakit hati yang mengotorkan hati, sehingga dapat menciptakan kedamaian pada hati.

Anak-anak yatim dan fakir perlu kita santuni, karena sebagaimana mereka butuh bantuan kita, agar mereka dapat mempergunakan bantuan yang kita beri untuk kebutuhan hidupnya.

Anak-anak yatim tidak adanya ayah atau bapak, sehingga mereka butuh bantuan untuk disantuni. Kalau perlu santuni anak yatim hingga ia sukses.

pernah dikatakan pada kisah-kisah dulu, bahwa memelihara anak yatim di dalam rumahnya atau ada anak yatim yang kita asuh di dalam rumah, maka akan timbul keberkahan dan kesejahteraan dalam rumah, keluarga, hajat atau urusan, dan diri pribadi sendiri.

Hal tersebut telah dikatakan dalam hadits riwayat Imam Bukhari, yang disanatkan dari Sahl bin Sa'ad RA, yang berkata: "Rasullah SAW bersabda: 'saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.' Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk da jari tengahnya serta merenggangkan keduanya."

Maka maksud dari hadis tersebut, kelak nanti kita di surga sangat begitu dekat seperti telunjuk dan jari tengah. Sayang sekali apabila dalam kesempatan di bulan yang dimulaikan Allah ini kita tidak menyantuni anak yatim.

3. Perbanyak Sedekah

Sama halnya dengan menyantuni anak yatim dan fakir miskin. Namun, sedekah cakupannya lebih luas. Kita dapat sedekah ke mana saja, dalam bentuk apa saja dan dalam nominal berapa saja, karena Allah SWT tidak melihat bentuk dan nominal yang dalam sedekah, tetapi niat dan keikhlasannya.

Pernah dengar bahwa sedekah tidak akan membuat kita miskin? Hal ini fakta dan benar-benar ada karena ini janji Allah, bahwa ada delapan pintu rezeki, salah satu diantaranya adalah sedekah. Dari sedekah kita dapat rezeki yang tak disangka. Pernah sewaktu-waktu kita sedang butuh-butuhnya tiba-tiba ada rezeki yang datang pada waktu yang tepat?

Ya, itulah rezeki yang tak disangka-sangka, bisa jadi dari kita bersedekah. Maka, perbanyaklah sedekah kapan pun tidak harus hanya karena bulan Muharam, tetapi ini akan menjadi keutamaan amal yang akan mendapat kelipatgadaannya.

4. Memelihara Kedamaian dan Keeratan

Yang terakhir ini adalah inti pemaknaan dari bulan Muharam, yaitu menciptakan kedamaian dan keeratan, karena bulan Muharam, bulan yang mengharamkan pertengkaran, peperangan, perselisihan dan segala bentuk yang mengakibatkan pecah belah. Dengan mulai tahun baru hijriah ini, menjadi bentuk perwujudan kedamaian, yang dilakukan dengan keeratan tali silaturahmi.

Setelah terciptanya hati yang damai, apapun persoalannya, maka akan tetap terjalin kedamaian antar sesama makhluk Allah SWT.

Hilangkan segala penyakit hati yang dapat merusak keutuhan bermasyarakat dan bernegara, Sehingga muncullah kedamaian dalam hati.

Itulah keempat hal yang dapat kita lakukan pada awal bulan Muharam atau tahun baru hijriah. Apabila kita tidak sanggup dalam melakukan keempatnya, pilihlah salah satunya yang dapat dan mampu kita lakukan. 

Jangan sampai kita tidak sama sekali melakukannya. Karena hati yang damai dimulai dari niat yang damai. Kedamaian muncul dan dapat diterapkan tergantung niat dan hati. Sucikan hati di awal Muharam.

Selamat Tahun Baru Hijriah 1442

Selamat Tahun Baru Islam

Selamat Bulan Muharam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun