Mohon tunggu...
Rifa Nasya Shafwa
Rifa Nasya Shafwa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Aksi Penipuan dalam Berbelanja Online

20 Januari 2021   02:44 Diperbarui: 20 Januari 2021   02:49 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : mediakonsumen.com

HASIL DAN PEMBAHASAN

Faktor Penyebab Terjadinya Penipuan Online

Terdapat faktor yang membuat seseorang pada akhirnya memutuskan untuk melakukan tindak kejahatan, baik itu karena adanya peluang, niat yang berasal dari dalam diri sendiri, maupun keadaan. Namun disamping hal tersebut, tindakan kejahatan tidak dapat terealisasikan dengan baik jika tidak ada kelengahan dari calon korban. Calon korban atau yang dapat dikatakan sebagai calon pembeli dalam hal ini mempunyai andil yang besar dalam mencegah terjadinya hal tersebut. Berikut merupakan beberapa faktor penyebab terjadinya tindak kejahatan aksi penipuan berbasis online :

  • Tidak Dapat Memenuhi Kebutuhan Hidup

Setiap orang diharuskan memenuhi kebutuhannya untuk dapat bertahan hidup. Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut, mereka harus mempunyai kondisi ekonomi yang baik. Dengan kondisi ekonomi yang baik, mereka dapat hidup dengan berkecukupan dan dapat memenuhi kebutuhannya. 

Lain halnya dengan mereka yang telah berkeluarga. Mereka harus bekerja dua kali lipat lebih keras untuk memiliki kondisi ekonomi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Semakin banyak anggota di dalam sebuah keluarga, semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun permasalahannya di sini adalah bagaimana mereka yang tidak mempunyai kondisi ekonomi yang baik dan tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri bahkan keluarganya. Tindak kejahatan dengan aksi penipuan menjadi jalan yang terkadang dijadikan solusi oleh beberapa orang agar dapat memenuhi segala kebutuhannya.

  • Tidak Mempunyai Pekerjaan

Dapat hal ini penyebab seseorang tidak mempunyai pekerjaan bisa disebabkan oleh pendidikan yang rendah, usaha yang belum membuahkan hasil, kurangnya kesempatan, adanya rasa malas, dan bisa juga karena di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Hal demikian membuat seseorang merasa tidak dapat hidup dengan layak jika tidak mempunyai pekerjaan untuk dapat menghasilkan uang. Oleh karena kondisi yang demikian, berbagai cara akan dilakukan untuk dapat menghasilkan uang. Salah satunya adalah dengan melakukan aksi penipuan.

  • Rasa Ingin Sejajar dengan Lingkungan yang Berhasil

Dikelilingi oleh orang-orang yang berhasil terkadang menimbulkan rasa cemburu pada diri seseorang dan membuatnya menjadi tidak percaya diri. Merasa bahwa tidak memiliki kebahagiaan dan kesuksesan yang serupa, membuat seseorang ingin mengikuti dan menjadi sama dengan orang-orang yang berada di lingkungannya. Namun karena tidak memiliki kemampuan yang sama, seseorang pada akhirnya memutuskan untuk menggunakan segala cara di luar kemampuannya.

  • Ingin Proses yang Instan dalam Menghasilkan Uang

Melakukan aksi penipuan akan menghasilkan uang dalam jumlah besar dengan waktu yang cepat. Ditambah lagi jika pelaku berhasil mendapatkan korban dengan jumlah yang banyak, akan semakin banyak pula keuntungan yang didapatkan. Hal tersebut merupakan salah satu faktor penyebab yang membuat seseorang memutuskan untuk melakukan aksi penipuan.

  • Sifat Pribadi

Sifat pribadi atau kepribadian adalah sifat yang berasal dari dalam diri sendiri. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Seseorang yang memiliki sifat selalu berperilaku kriminal membuat ia tidak mengetahui bahwa tindakan yang dilakukannya baik atau buruk. Faktor ini merupakan faktor penyebab yang sulit untuk ditemukan solusinya. Dikatakan demikian karena sifat yang asalnya dari dalam diri hanya dapat dikontrol dan dicegah oleh diri sendiri.

  • Memanfaatkan Kelemahan Jual Beli Secara Online

Kelemahan-kelemahan dalam melakukan transaksi jual beli secara online seperti tidak melakukan tatap muka secara langsung membuat seorang calon pembeli akan mudah dikelabui sebagai korban. Seorang calon pembeli tidak dapat melihat kondisi barang yang sebenarnya, kekurangan informasi, dan mendapatkan kualitas barang yang buruk.

  • Kurangnya Kehati - hatian Calon Pembeli

Kurangnya kehati-hatian dan ketelitian calon pembeli membuat pelaku penipuan dapat melancarkan aksinya dengan baik. Calon pembeli akan mudah dikelabui dengan informasi dan omongan yang tidak jelas perihal kebenarannya. Salah satu cara untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan melakukan pengecekan terhadap kualitas penjual dan barang yang diperjualbelikan, juga dengan melihat kepuasan dan penilaian para pembeli sebelumnya.

  • Kepercayaan yang Diberikan kepada Penjual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun