Rangsangan untuk membangkitkan artificial intelligence bernama Pancasila ini tidak hanya sebatas kajian pada ruang publik hingga mimbar akademik. Namun dapat pula berangkat dari resapan pribadi secara simbolik, seperti upacara lapangan dengan peserta didik dan guru berbaju batik. Atau pencairan komitmen berlegislasi oleh yang terhomat anggota desan yang baik? Kadang tulisan tak rampung ini sedikit menggelitik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!