Mohon tunggu...
Mohamad Rifan
Mohamad Rifan Mohon Tunggu... Ilmuwan - digoogle aja, dia lebih pintar

iseng-iseng nulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Merangsang "Artificial Intelligence" yang Bernama Pancasila

16 Februari 2019   07:05 Diperbarui: 15 Desember 2020   21:55 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rangsangan untuk membangkitkan artificial intelligence bernama Pancasila ini tidak hanya sebatas kajian pada ruang publik hingga mimbar akademik. Namun dapat pula berangkat dari resapan pribadi secara simbolik, seperti upacara lapangan dengan peserta didik dan guru berbaju batik. Atau pencairan komitmen berlegislasi oleh yang terhomat anggota desan yang baik? Kadang tulisan tak rampung ini sedikit menggelitik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun