Biak adalah sebuah pulau yang terletak di Teluk Cendrawasih di sebelah utara Pulau Papua, dengan Biak Kota sebagai kota terbesar di pulau ini. Dahulu nama Biak (v'iak) berasal dari bahasa setempat yang dipakai oleh pendudukan yang tinggal di pesisir pantai untuk menamakan penduduk yang tinggal di pedalaman.Â
Lambat laun Biak menjadi nama untuk penduduk dan daerah Biak. Keseluruhan pulau dengan penduduk 170.000 jiwa ini berpenduduk mayoritas keturunan Melanesia. Penduduk masih terpusat di Biak Kota (100.000 jiwa berdasarkan sensus tahun 2014) sebagai pusat ekonomi, dan juga akses kesehatan.Â
Pembangunan di tanah Papua memang lebih terlambat dari pada propinsi lainnya. Hal ini mengakibatkan kurangnya infrastruktur dan rendahnya kualitas SDM. Begitu juga permasalahan yang dihadapi RSUD Biak yaitu permasalahan yang paralel dengan keterlambatan pembangunan itu: dana yang terbatas dan kekurangan tenaga dokter yang profesional. Â
Digagas bersama oleh UNICEF dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2014, program NICU RSUD Biak bertujuan untuk meningkatkan keterampilan klinis dalam pengelolaan neonatus.
Program ini juga memiliki misi untuk menekan angka kematian neonatus hingga di bawah target nasional Kemenkes: 16 bayi (yang juga bagian dari Millenium Development Goal and Sustainable Development Goal). Unit Perinatologi juga memiliki misi untuk meningkatkan angka kesuksesan ibu menyusui dan imunisasi.
Adalah dr. Windhi Kresnawati yang telah mengabdi untuk program ini di RSUD Biak sejak tahun 2014. Dr. Windhi menceritakan pengalamannya menangani bayi Agung dengan berat badan rendah yang ekstrim, dengan berat hanya 600 gram, bayi yang oleh warga lokal dianggap sebagai kelainan dengan kemungkinan hidup yang hampir nihil.Â
Tetapi berkat dedikasi yang luar biasa dari dr. Windhi dan tim Unit Perinatologi, puluhan bayi seperti bayi Agung kini menjadi saksi nyata keberhasilan program ini.
Suster Dorce 'Kak Oce' Datu sebagai team leader mengepalai empat Sub Unit (Tim) Perinatologi yaitu: Resusitasi Darurat, Nutrisi Laktasi, Pengendalian Infeksi dan Patient Safety. Masing-masing tim memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda, dengan jumlah total 17 perawat.Â
Di kota kecil seperti Biak, higienitas ternyata belumlah menjadi standar kegiatan sehari-hari. Dalam rangka pengendalian infeksi dengan ketat, para perawat tetap harus saling mengingatkan untuk terus menjaga hand hygene dengan mencuci tangan sebelum tindakan (yang sesuai dengan sesuai standar WHO). Terbukti, hal kecil seperti terbiasa cuci tangan dapat menurunkan angka kematian.