Rindu memaku tanah rebah, buah bernas, nyanyi hutan adalah air gunung basah, burung masih bisa bersiul, siamang meneriakkan tarian hujan, dan lumut-lumut, bertekuk mulut, membaca retak batu di ulir sungai.
Gagal mimpi bukti keterjagaan, tanah retak saat dia resah bernapas, cerita tanah di daun, bukti rumah-rumah tumbuh, serupa finansial berbunga, mata buta harta, terkungkung maya, rindu itu jauh di dasar, aku melupa perigi tempat bercengkerama, kita telah basah air mata.
Rindu memaku pada ragu, satu-satu lembaran itu palsu, resah pun malu.
Plg, 0221
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!