"Untuk apa?"
"Untuk ceritamu yang mengimajinasiku merampung novel berjudul; Barista. Saat ini aku akan mengajukannya ke penebit."
Aku ternganga. Apalagi ketika seorang pemuda gagah masuk ke Lengkung Kafe, aku bertambah ternganga. "Kenalkan, ini namanya Bram. Seorang novelis juga. Dia kawan lamaku, tapi sekarang telah menjadi sahabat dekatku. Nanti malam kami akan merayakan hari jadi kami di sini. Boleh, kan?" Tetiba aku merasa kaku.
---sekian---
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI