Mohon tunggu...
RIFA MAULUDIYA
RIFA MAULUDIYA Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

RIFA MAULUDIYA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Studi Islam pada Masa Umar bin Khattab dan Implikasinya di Era Milenial

6 Oktober 2024   22:04 Diperbarui: 14 Oktober 2024   08:40 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Implikasi di Masa Milenial

Kita hidup di era millennial dengan segala kemajuan dan perubahan di berbagai bidang. Banyak tantangan globalisasi yang dapa diubah menjadi peluang yang bermanfaat di bidang pendidikan. Dengan keadaan negara yang stabil, Umar telah berhasil mengelola pendidikan pada masanya dengan baik, dan juga membuat terobosan-terobosan yang menjadi penunjang majunya pendidikan pada masa itu, di antaranya :

Pertama, menjadikan kota Madinah sebagai pusat pendidikan Islam. Hal ini juga berlaku di Indonesia, pusat pendidikan untuk saat ini secara umum masih terpusat di pulau Jawa atau di ibu kota provinsi untuk daerah-daerah. Kementerian Agama sudah membidik institusi pendidikan tertentu terkait bidang ilmu tertentu juga, misalnya program beasiswa lima ribu doktor (Mora Scholarship) dengan konsentrasi fiqh modern dirujuk ke UIN Ar-Raniry Banda Aceh, konsentrasi fiqh mewaris dirujuk ke Riau, konsentrasi bahasa Arab dirujuk ke Malang dan sebagainya.

Kedua, pada masa Umar, tenaga pendidik sudah digaji oleh pemerintahan, begitu pun dengan masa kini. Pengajar juga digaji oleh pemerintah, bahkan dengan fasilitas tunjangan dan sertifikasi. Yang membedakan adalah cara mendapatkan hartanya, dimana masa Umar dari hasil harta rampasan perang (ghanimah), serta hasil dari pajak bangunan dan tanah. Sedangkan masa sekarang dari pajak bangunan, beacukai impor, dan pajak-pajak lainnya

Ketiga, metode pembelajaran pada masa Umar dengan dibuat halaqah, pada masa sekarang justru lebih gampang untuk mengajar, karena ditunjang oleh media canggih, misalnya dengan menggunakan media powerpoint yang dapat membantu guru/ dosen untuk mempresentasikan meteri yang akan diajar. Bagi pelajar pun dapat memperoleh bahan tambahan lainnya dengan mudah dan cepat apabila mereka masih kurang atas pengajaran guru di kelas, mereka dapat mengakses informasi terkait dengan mudah di internet.

Keempat, kurikulum atau materi pelajaran yang ditetapkan. Hal yang menjadi pembedanya adalah pada masa sekarang lebih banyak terkait kurikulum materi, bahkan bagi para guru dalam harus mampu membuat metode atau modul pembelajaran.

Kesimpulan 

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan pendidikan masa umar bin khattab sudah mengacu berbagi komponen yang diperlukan, seperti visi dan pembiayaan pendidikan yang dilakukan umar berhasil dengan adanya upaya mengembalikan/ menyadarkan masyarakat yang membangkang terhadap Islam. Di masa milenial ini ilmu teknologi semakin maju, banyak anak gagal dalam pembentukan karakter. Oleh karenanya itu generasi milenial harus mampu menjawab tantangan zaman juga harus berakhlak mulia sehingga menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

NAMA : RIFA MAULUDIYA NURROHMAH

NIM     : 235221255

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun