Mohon tunggu...
RIFA MAULUDIYA
RIFA MAULUDIYA Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

RIFA MAULUDIYA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Studi Islam pada Masa Umar bin Khattab dan Implikasinya di Era Milenial

6 Oktober 2024   22:04 Diperbarui: 14 Oktober 2024   08:40 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Profil Umar bin Khattab

Umar dilahirkan sekitar 586 M. dia adalah salah satu dari orang Quraish yang mampu membaca. Umar sangat tinggi dan kuat. Umar  juga penunggang kuda yang piawai dan pegulat yang tak tertandingi. Sebelum masuk Islam, dia adalah seorang pegulat yang tangguh, dan selalu diminta sebagai wakil sukunya bila menghadapi konflik

Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjabat sebagai Khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shidiq. Umar bin Khattab termasuk salah satu pemimpin yang hebat dan suri teladan dalam masalah keislaman. Umar bin Khattab, selain sebagai kepala pemerintahan, juga berperan sebagai seorang faqih. Khalifah Umar membuat kemajuan yang sangat pesat ketika menjabat sebagai Khalifah tak terkecuali di bidang pendidikan hingga saat ini.

Syari'at Islam pada masa khulafaur rasyidin tidak dapat diterapkan secara kaffah, karena pada saat itu para sahabat dihadapkan pada berbagai kenyataan hidup dan kondisi sosial yang berbeda dengan apa yang terjadi pada masa rasul, sehingga mereka dituntut untuk melakukan ijtihad dan musyawarah. Ketika ingin memutuskan sesuatu yang terkait dengan hukum, selalu berpegang teguh pada Al-Qur'an. Kebijakan yang dibentuk untuk menetapkan suatu hukum, oleh Umar tidak lepas dari aspek-aspek kemaslahatan umat, seperti menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial, tolong menolong, dan penegakan hak-hak yang ada dalam masyarakat, termasuk juga dalam kebijakan ekonomi.

Sejarah Sosial Pendidikan pada Masa Umar bin Khattab

Politik pada masa kekhalifahan umar bin khattab stabil dengan luasnya wilayah islam, Semenanjung Arab, Palestina, Syiria, Iraq, Persia, dan Mesir. Dengan luasnya wilayah tersebut, diperlukan penunjang kebutuhan yaitu dengan pendidikan. Pendidikan adalah suatu sistem yang berfungsi secara sistematis dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu dan meningkatkan kualitas hidup dalam semua aspek kehidupan. Pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan masyarakat. Agar pendidikan dapat melakukan fungsinya dan bermanfaat bagi manusia, karena itu diperlukan acuan dasar. 

Acuan tersebut adalah al-quran dan as-sunah. Sehingga arti dari pendidikan islam adalah pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya yaitu Al-Quran dan Assunnah.

Kebijakan yang dilakukan umar saat menjadi panglima perang, dia harus mendirikan masjid sebagai pusat ibadah dan pendidikan. Dia juga melarang para sahabat untuk keluar wilayah kecuali atas izinnya. Jadi, umat islam yang ingin belajar ilmu agama dapat pergi ke kota madinah, dimana tempat ini sebagai tempat pendidikan dan penyebaran ilmu. Umar bin Khattab yang memberikan penyuluhan untuk mengangkat para guru untuk mengajarkan kandungan al-quran dan ajaran islam lainnya kepada penduduk yang baru masuk islam.

Metode yang digunakan umar bin khattab adalah dengan membuat halaqah yaitu para guru duduk diruang masjid dengan murid yang melingkarinya. Sang guru menjelaskan kandungannya dan murid mendengarkan, mencatatat, dan menyimak, serta dapat dilakukan pen diskusian. Para guru mendapat pendapatan berasal dari baitul mal

Selain itu, Umar bin Khattab sebagai pencipta ilmu pemerintahan Islam. Umar membaginya menjadi beberapa daerah kecil untuk membuatnya lebih mudah diatur, dan Umar juga membentuk pusat-pusat pendidikan di berbagai kota. Akibatnya, pendidikan maju dengan sangat cepat, apalagi dibantu oleh situasi negara yang stabil dan aman.

Masjid dan kuttab menjadi pusat pengajaran tertua kaum muslimin. Menurut ahli sejarah Islam, dunia Arab mengenalinya sebelum kedatangan Islam. Salah satu topik utama yang sangat diperhatikan dalam pekerjaannya adalah Kuttab pada abad pertama Hijriah karena berfungsi sebagai gerbang menuju pengajaran yang lebih tinggi. Kutub ini tampak seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) masa kini.

Implikasi di Masa Milenial

Kita hidup di era millennial dengan segala kemajuan dan perubahan di berbagai bidang. Banyak tantangan globalisasi yang dapa diubah menjadi peluang yang bermanfaat di bidang pendidikan. Dengan keadaan negara yang stabil, Umar telah berhasil mengelola pendidikan pada masanya dengan baik, dan juga membuat terobosan-terobosan yang menjadi penunjang majunya pendidikan pada masa itu, di antaranya :

Pertama, menjadikan kota Madinah sebagai pusat pendidikan Islam. Hal ini juga berlaku di Indonesia, pusat pendidikan untuk saat ini secara umum masih terpusat di pulau Jawa atau di ibu kota provinsi untuk daerah-daerah. Kementerian Agama sudah membidik institusi pendidikan tertentu terkait bidang ilmu tertentu juga, misalnya program beasiswa lima ribu doktor (Mora Scholarship) dengan konsentrasi fiqh modern dirujuk ke UIN Ar-Raniry Banda Aceh, konsentrasi fiqh mewaris dirujuk ke Riau, konsentrasi bahasa Arab dirujuk ke Malang dan sebagainya.

Kedua, pada masa Umar, tenaga pendidik sudah digaji oleh pemerintahan, begitu pun dengan masa kini. Pengajar juga digaji oleh pemerintah, bahkan dengan fasilitas tunjangan dan sertifikasi. Yang membedakan adalah cara mendapatkan hartanya, dimana masa Umar dari hasil harta rampasan perang (ghanimah), serta hasil dari pajak bangunan dan tanah. Sedangkan masa sekarang dari pajak bangunan, beacukai impor, dan pajak-pajak lainnya

Ketiga, metode pembelajaran pada masa Umar dengan dibuat halaqah, pada masa sekarang justru lebih gampang untuk mengajar, karena ditunjang oleh media canggih, misalnya dengan menggunakan media powerpoint yang dapat membantu guru/ dosen untuk mempresentasikan meteri yang akan diajar. Bagi pelajar pun dapat memperoleh bahan tambahan lainnya dengan mudah dan cepat apabila mereka masih kurang atas pengajaran guru di kelas, mereka dapat mengakses informasi terkait dengan mudah di internet.

Keempat, kurikulum atau materi pelajaran yang ditetapkan. Hal yang menjadi pembedanya adalah pada masa sekarang lebih banyak terkait kurikulum materi, bahkan bagi para guru dalam harus mampu membuat metode atau modul pembelajaran.

Kesimpulan 

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan pendidikan masa umar bin khattab sudah mengacu berbagi komponen yang diperlukan, seperti visi dan pembiayaan pendidikan yang dilakukan umar berhasil dengan adanya upaya mengembalikan/ menyadarkan masyarakat yang membangkang terhadap Islam. Di masa milenial ini ilmu teknologi semakin maju, banyak anak gagal dalam pembentukan karakter. Oleh karenanya itu generasi milenial harus mampu menjawab tantangan zaman juga harus berakhlak mulia sehingga menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

NAMA : RIFA MAULUDIYA NURROHMAH

NIM     : 235221255

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun