[caption id="attachment_329847" align="aligncenter" width="450" caption="sumber: fajar"][/caption]
Di masa kampanye ini, makin banyak janji dan mimpi bertaburan. Bagi saya itu biasa, namanya juga kampanye. Tetapi, ketika yang berjanji itu orang-orang yang sudah mengingkari janji sebelum ia dengung-dengungkan, ini yang membuat saya gelisah. Adalah koalisi Prabowo-Hatta yang selama ini membuat saya risau. Janji-janji mereka besar sekali tapi apa mereka lupa pada apa yang mereka (mereka berarti semua pihak dalam koalisi itu) sudah mengingkari semua janji itu sebelumnya? Bagaimana nanti kalau mereka memimpin bangsa ini?
Inilah ketakutan-ketakutan yang mengerikan jika PRAHARA (Prabowo-Hatta) memimpin Indonesia.
1. Kokoh dan Berkuasanya FPI dan Premanisme
Sudah jelas bahwa salah satu program menjadi organisasi legal dan diback-up pemerintahan PRAHARA. "Saya setuju kepala daerah bekerja sama dengan FPI” adalah pernyataan Prabowo yang sangat tidak bertanggung jawab. Bahkan ia berpendirian bahwa FPI harus dijaga keberadaanya demi Pancasila dan Sangat ditakutkan bahwa Indonesia akan bernasib seperti Afghanistan. Setelah Taliban berkuasa, kota-kota di sana seperti Kabul menjadi kota yang mencekam, padahal sebelumnya Kabul adalah kota modern. Dengan back-up pemerintahan PRAHARA, FPI bisa menghancur leburkan kehidupan modern di Indonesia dan menjadikannya seperti negeri tanpa peradaban.
2. Legalnya Poligami dan Terampasnya Hak-Hak Perempuan
Bergabungnya banyak tokoh partai politik tertentu dalam kelompok Prabowo Hatta yang berpoligami menimbulkan keresahan di masyarakat. Mereka yang berpoligami seperti Anies Matta, Ustad Hilmi Aminuddin, Luthfi Hasan Ishaq, Ahmad Fathanah, Rhoma Irama, dan masih banyak lagi. Prabowo yang juga tidak bisa membina keluarga dengan baik cenderung mengabaikan hak-hak perempuan jika ia memimpin. Selama ini pula, tidak pernah ia tunjukkan kelembutan dan keramahan. Mengerikan kalau poligami menjadi legal dan hak-hak perempuan terampas di negeri yang indah ini.
3. Meluasnya Diskriminasi dan Rasisme
"Orang Indonesia timur kadang suka berkelahi, makanya cocok jadi tentara atau polisi," kata Prabowo. Ini sangat rasis sekali. Apalagi, sebelumnya ia juga berkata bahwa hanya yang ganteng dan cantik yang boleh jadi polisi! Prabowo juga terkenal sangat sering tertangkap kamera menghina dan merendahkan masyarakat Indonesia Timur. Pada 1998, Prabowo menciptakan huru-hara sehingga ia bisa merekonstruksi apa yang dibuat Soeharto pada 1965. Huru-hara memang terjadi, pertikaian antar etnies terjadi. Namun, Tuhan menakdirkan lain, kudeta Prabowo digagalkan. Sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi bila PRAHARA memimpin Indonesia: PREMANISME dan RASISME menjadi penghancur bangsa ini.
4. Jatuhnya Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat
“Saya akan perjuangkan Soeharto jadi pahlawan nasional” adalah ucapan Prabowo yang menyakitkan hati banyak rakyat Indonesia. Bagaimana cara berpikirnya diktator tersebut mau dijadikan pahlawan? Kasus penculikan yang didalangi Prabowo juga menjadi petunjuk bahwa Prabowo adalah penghina demokrasi. Ia telah pernah mencoba menghalangi hidupnya demokrasi di Indonesia. Yang terakhir, ia menggunakan jaringan militernya untuk menodai kebebasan memilih dalam pemilihan umum 2014 ini. Ini menunjukkan bahwa ketika PRAHARA memimpin, betapa mirisnya nasib bangsa Indonesia ke depan.
5. Indonesia Dihabisi Koruptor
Dalam koalisi yang dibangun PRAHARA, banyak tokohnya yang bukan hanya terindikasi tapi sudah menjadi tersangka korupsi. Beberapa di antaranya adalah Suryadharma Ali yang sudah menjadi tersangka korupsi haji. Ini hanya yang baru-baru ini muncul. Koruptor lain yang berlindung dalam koalisi PRAHARA adalah Anis Matta gembong sindikat korupsi sapi, Aburizal Bakrie mastermind (dalang) dibalik tragedy lumpur Lapindo sekaligus pengemplang pajak ulung, MS Kaban koruptor lahan hutan dan yang paling mengkhawatirkan adalah sang cawapres Hatta Rajasa yang merupakan bagian dari jaringan Mafia Migas dan ‘terindikasi’ sebagai dalang korupsi hibah kereta api dari Jepang. Apabila orang-orang seperti itu memimpin Negara ini, bisa habis kekayaan negeri yang indah ini.
“Kalau ada serangan fajar, terima saja uangnya, tapi tetap coblos no 1,” mungkin maksudunya Prabowo baik, tapi ini sangat disayangkan. Namun, “Untuk mengatasi masalah korupsi, naikkan gaji pejabat,” adalah pernyataan Prabowo yang benar-benar menyakitkan.
6. Pecah dan (Mungkin) Hilangnya NKRI
Apa yang selalu ditakutkan oleh pendiri bangsa ini? Yakni perpecahan dan adu domba! Bung Hatta pernah bilang,
"Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekadar nama dan gambar seuntaian pulau di peta.”
Janji-janji PRAHARA atau Prabowo Hatta dalam kampanye sungguh tidak mencerminkan apa yang ada di ‘dapur’ mereka. Yang sangat mengkhwatirkan adalah banyaknya kebohongan dan kejahatan di belakang koalisi mereka, Indonesia bisa mengalami perpecahan. RAKYAT DIBOHONGI PRAHARA!
Bung Karno berpesan, “Janganlah kita lupakan demi tujuan kita, bahwa para pemimpin berasal dari rakyat dan bukan berada di atas rakyat.”
Sikap dan rekam jejak Prabowo dan orang-orang pendukungnya bukan memberi harapan pada rakyat dan bangsa ini, tapi ketakutan dan perpecahan. Mereka bukan hanya merasa di atas rakyat, tapi sudah berdiri di atas penderitaan rakyat! HURU-HARA adalah hal yang paling menakutkan jika PRAHARA memimpin bangsa ini. Jangan sampai NKRI berakhir hanya menjadi ‘untaian peta’ semata seperti yang ditakutkan Bung Hatta.
PS: Semoga menjadi perhatian bersama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H