Mohon tunggu...
Rifalni Saeful Pratiwi
Rifalni Saeful Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Senang Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rancangan Program Tamasha Hidup Sehat Penyuluhan Hidup Sehat Seputar Cara Pengelolahan Makanan Bergizi

28 Oktober 2021   19:50 Diperbarui: 28 Oktober 2021   20:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tamansari adalah salah satu kawasan kelurahan di Kota Bandung, wilayah Tamansari memiliki beberapa Rukun Warga salah satunya adalah Rukun Warga atau RW.12. 

Dalam kondisi pandemi Covid-19 RW.12 sudah cukup baik dalam mematuhi protokol kesehatan yang menjadi himbauan dari pemerintah. Namun, di masa pandemi seperti ini dibutuhkan kebiasaan sehat untuk melawan virus dari luar dan dalam. Dari luar seperti yang bisa kita lakukan adalah mencuci tangan, memakai masker, mandi selepas dari luar rumah dan lain lain.

Cara melawan virus dari dalam adalah dengan meminum vitamin serta makan-makanan yang bergizi juga sehat. Namun beberapa masyarakat beranggapan, bahan untuk membuat makanan yang sehat dan bergizi memiliki harga yang mahal, seperti contohnya daging-dagingan. 

Padahal banyak alternatif yang dapat digunakan dalam membuat makanan sehat untuk dapat membantu menjaga status kesehatan masyarakat. 

Maka dari itu kami membuat rancangan Program Pemberdayaan Masyarakat yang dinamakan dengan Program TAMASHA atau Tamansari Hidup Sehat dalam program ini mengenai betapa pentingnya hidup sehat dan bagaimana cara mengolah makanan yang bergizi untuk tubuh.

Program pemberdayaan TAMASHA ini dilakukan dengan 9 Tahap yaitu :

1.Pemetaan Potensi

Menurut data BPJS Kota Bandung pada tahun 2020 wilayah Kecamatan Tamansari memiliki jumlah penduduk secara keseluruhan sebanyak 22.553 yang tergabung ke dalam 6.598 KK

2.Analisis SWOT

Kelurahan Tamansari RW.12 memiliki kekuatan SDM yang memadai serta masyarakat yang terbuka, serta memiliki peluang motivasi mengubah kualitas hidup masyarakat dan adanya bantuan dari program pemerintah yaitu KOTAKU. 

Namun RW.12 memiliki aspek kelemahan diantaranya adalah lahan yang sempit dan masyarakat yang cukup sibuk sehingga berdampak pada pelaksanaan program, selain itu terdapat ancaman berupa trust issue masyarakat pada program pemberdayaan,

3.Penyusunan Desain Model

Dimulai dengan tahapan sosialisasi mengenai program, menyadarkan masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Kemudian terdapat bentuk kegiatan diantaranya adalah pelatiihan sosialisasi, membuat contoh makanan sehat dan praktek senam bersama. 

Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan agar senantiasa menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya.

4.Sosialisasi dan Diseminasi

Mengkomunikasikan rancangan pemberdayaan yang sudah matang kepada masyarakat melalui dialog dan penjelasan. Serta melakukan diseminasi atau penyusunan proyek agar lebih terarah dan terencana bersama masyarakat.

5.Pembentukan Kelompok Usaha Produktif dan Kreatif

Adapun pembentukan kelompok daklam program TAMASHA yang anggotanya pun merupakan warga RW.12 diantaranya adalah, Kelompok Penghimpuan Bahan Makanan Sehat, Kelompok Koordinator Pengolahan Makanan dan Kelompok Koordinator Pengcekan kegiatan.

6.Penguatan Kelembagaan Keuangan Mikro Berbasis Kelembagaan Koperasi

Program TAMASHA berencana untuk mengajak kerjasama dengan Posyandu terdekat untuk membantu masyarakat dalam optimalisasi program TAMASHA. Posyandu dapat sukarela melakukan pemeriksaan dan tindak lanjut apabila ada masalah kesehatan masyarakat Tamansari yang terdampak.

7.Konsultasi dan Pendampingan

Program TAMASHA berenca meminta pendampingan dan konsultasi dengan pihak terkait seperti Posyandu dan Dinas Kesehatan.

8.Monitoring dan Evaluasi

Dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan. Pada awalan perkenalan program, penggagas akan memberikan sosialisasi terlebih dahulu dan mengajak masyarakat untuk membiasakan makan makanan sehat. Pada proses pemantauan program, pengecekkan dilakukan satu seminggu sekali dalam satu bulan baik secara langsung ke tempat ataupun melalui media daring. Selain itu akan berkoordinasi dengan kelompok-kelompok yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan tugasnya masing-masing.

9.Tindak Lanjut dan Pengembangan

Di harapkan setelah adanya program TAMASHA (Tamansari Hidup Sehat), Masyarakat Taman sari dapat lebih memperhatikan kesehatannya meskipun berada ditengah pandemi. Serta berinovasi dalam pengembangan gizi baik terhadap masyarakat Tamansari dan di harapkan pula pemerintah dapat memperhatikan Tamansari dari aspek kesehatannya yang memang diperlukan oleh masyarakat Tamansari di tengah pandemi.

Rancangan Program TAMASHA memiliki harapan yang besar kepada warga RW.12 untuk dapat menjalankan kehidupan yang sehat dan makanan yang baik untuk tubuh, supaya dapat menjaga status kesehatan dan terhindar dari resiko gizi buruk.

Artikel ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kota yang di ampu oleh dosen pengampu yakni, Dr. Cik Suabuana, M.Pd dan Mirna Nur Alia A, S.Sos., M.Si.

Penulisan artikel ini ditulis dan diketik oleh mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang beranggotakan, Alifiyah Puteri As-Syifa (1909268), Alma Nur Okta Delfina (1903356), Lisda Amelia (1908909), M.Adi Putra (1909131), Nurhalimah (1902206) dan Sonia Moretta (1909252).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun