Mohon tunggu...
Rifaldi Raditya Nugraha
Rifaldi Raditya Nugraha Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Sleepy Maniac

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memperingati Hari Buruh

3 Juli 2024   08:20 Diperbarui: 3 Juli 2024   13:19 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi kreatif para pekerja dengan kostum dan papan tuntutan pada peringatan Mayday 2024 di Jakarta. | Foto: Rifaldi Raditya Nugraha

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu, berita angin mengenai Indonesia di ambang kemerdekaan sudah banyak terdengar oleh masyarakat Indonesia. Setelah melalui berbagai masalah, Indonesia dinyatakan merdeka pada tahun 1945 yang sekaligus memainkan peran krusial pada proses transisi gerakan buruh menuju negara yang baru.

Babak baru gerakan buruh di Indonesia ditandai dengan Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945. Hari Buruh, dikenal sebelumnya untuk memperingati solidaritas internasional para buruh, sekarang sudah menjadi perayaan nasional untuk menegaskan kedaulatan dan keadilan social di bawah pemerintahan baru. 

Soekarni, pemimpin serikat buruh saat itu dari serikat SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia, membacakan pidato yang membangkitkan semangat juang antar sesame buruh. Soekarni menerangkan bahwa persatuan dan kesatuan sangat penting untuk mencapai tujuan.

Cobaan berat kembali dialami oleh gerakab buruh pada masa Orde Baru (Orba). Pada tahun 1965, banyak serikat buruh yang dibubarkan, dan kata "buruh" sendiri menjadi sensitif digunakan. Akan tetapi, semangat perjuangan buruh tidak padam. 

Gerakan buruh bangkit kembalin dengan kekuatan politik yang kuat pada masa era reformasi. Penuntutan hak-hak pekerja yang lebih adil terus didesak oleh para serikat buruh. Serikat buruh juga menuntut untuk merayakan Hari Buruh tiap tahunnya sebagai momentum mereka menyuarakan aspirasi.

Pada masa sekarang, Indonesia terus bertransformasi menjadi salah satu negara yang memiliki kekuatan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Akan tetapi, tantangan terus berdatangan bagi gerakan buruh. Di era globalisasi saat ini, pekerja Indonesia menghadapi tantangan baru dengan ketatnya persaingan, baik secara nasional maupun internasional. 

Selain itu, dinamika ekonomi yang terus berubah menjadi kesulitan tersendiri bagi para buruh. Serikat buruh seperti Partai Buruh, KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia), dan lain-lain terus secara aktif menjadi pengingat bagi pemerintah akan komitmennya terhadap keadilan sosial, terutama bagi para buruh dan pekerja Indonesia.

Buruh Indonesia Saat Ini

foto-3-6684a222c925c470e87613e2.jpg
foto-3-6684a222c925c470e87613e2.jpg

Lautan bendera dan ribuan pekerja yang Bersatu pada peringatan Mayday 2024 di Jakarta | Foto: Rifaldi Raditya Nugraha

Indonesia menghadapi tantangan serius dalam perlindungan hak pekerja meskipun dengan jumlah pekerja yang masif. Masalah pengupahan masih menjadi isu utama dengan banyak perusahaan membayar di bawah upah minimum, terutama di pulau selain Jawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun