Mohon tunggu...
Rifaldi Raditya Nugraha
Rifaldi Raditya Nugraha Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Sleepy Maniac

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memperingati Hari Buruh

3 Juli 2024   08:20 Diperbarui: 3 Juli 2024   13:19 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi kreatif para pekerja dengan kostum dan papan tuntutan pada peringatan Mayday 2024 di Jakarta. | Foto: Rifaldi Raditya Nugraha

Kilas Balik Mayday di Indonesia

Jakarta, Indonesia-Sejarah panjang gerakan buruh di Indonesia menemukan titik terangnya di kota yang terus berdenyut tiap harinya dengan banyak aktivitas, yaitu di jalanan Surabaya. 

Di kota ini pada 1 Mei 1918, serikat buruh Bernama Kung Tang Hwee Koan menjalankan perayaan Hari Buruh pertama di Indonesia yang menandai awal perjuangan yang menjadi tonggak penting pada Sejarah Indonesia, terutama pada ranah sosial-politik.

Sejak dari masa penjajahan dahulu, Indonesia sudah diliberalisasi ekonominya oleh para kolonial Belanda untuk mendorong hasil industri dan perkebunannya. Oleh karena itu, peran buruh menjadi vital pada perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang melaju pesat dahulu. 

Akan tetapi, buruh menjadi sasaran eksploitasi oleh para penjajah dengan cara dikuras, baik secara materi atau pikiran. Dengan sebab-sebab tersebut, fondasi gerakan buruh semakin berkembang di Indonesia karena tiap buruh merasakan dan menuntut hal yang sama.

Perayaan Hari Buruh pertama di Surabaya menjadi langkah awal yang penting untuk mengumpulkan solidaritas di antara buruh. Selain itu, perayaan ini menjadi tanda peralihan perjuangan menuju gerakan yang lebih kolektif yang tentu akan lebih kuat daripada gerakan individu. 

Kurang lebih sebanyak dua puluh serikat buruh turun dan turut ikut serta dalam perayaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan nilai-nilai persatuan sudah terbentuk untuk memperjuangkan hal yang sama, yaitu hak buruh. 

Gerakan buruh terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Salah satu senjata yang banyak digunakan oleh buruh sebagai tanda protesnya akan kondisi upah atau kesejahteraan buruh adalah mogok kerja.

Ribuan buruh turun ke jalan pada peringatan Mayday 2024 di Jakarta | Foto: Rifaldi Raditya Nugraha
Ribuan buruh turun ke jalan pada peringatan Mayday 2024 di Jakarta | Foto: Rifaldi Raditya Nugraha

Akan tetapi, pada masa pendudukan Jepang gerakan buruh mengalami tantangan baru. Banyak serikat buruh yang dibubarkan dan aktivitas mengenai aksi penuntutan juga ditekan secara habis-habisan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun