"Baiklah. Mahmud dan dua orang yang dia sebutkan tadi tolong sampaikan informasi ini ke kela-kelas, sementara yang lain menuju lapangan dan buat barisan yang rapi. Okey".
"Baik pak" Jawaban serontak kembali terdengar atas perintah dari Kepala sekolah tersebut.
Semua siswa yang berada di kelas pun keluar seusai Kepala Sekolah meninggalkan mereka di kelas. Sementara tiga orang bersahabat itu berpencar masuk kedalam kelas menyampaikan informasi yang diberikan kepala sekolah tersebut. Setelah semua kelas sudah selesai mereka bertiga kembali kelapangan dan menyusun barisan kelas mereka.
Semua siswa beserta guru sudah berkumpul di lapangan. Barisan sesuai dengan kelas masing-masing agar tertata dengan rapi dan dapat di ketahui dengan mudah jajaran kelasnya. Sementara itu kepala sekolah bejalan perlahan menuju podium yang sudah di sediakan dihadapan siswa yang berbaris rapi. Berdiri tegap menatapi semua siswa lalu membuka map bercorak batik yang beliau pegang.
Seusai mengucap salam dan muqoddimah Bapak Kepala Sekolah membacakan isi map yang sudah dibuka. Yaitu berisikan pengumuman tentang kompetisi perlombaan antar sekolah untuk merayakan hari guru pada tahun ini yang diadakan bulan depannya.
Isi pidatonya adalah semua siswa SMA 1 harus bisa mengikuti perlombaan tanpa terkecuali. Perlombaan olahraga yaitu sepak bola, bola basket, badminton, tennis meja, voli, lompat jauh, lompat tinggi, lari jarak pendek dan lari estapet. Sementara keilmuan yaitu cerdas cermat, mini riset ilmiah, lomba matematika dan lomba karya tulis ilmiah. Dan yang terakhir kesenian yaitu melukis, lomba puisi, menyanyi, drama dan menari. Bapak kepala sekolah menjelaskan jenis perlombaan tersebut satu-persatu serta meneyebutkan siapa guru yang bakal jadi mentor atau pelatih dari setiap jenis perlombaan.
"Meskipun kita semua wajib mengikuti perlombaan tersebut, namun kita tidak lepas dari seleksi. Siapa pun yang lulus seleksi dalam minggu ini lansung menjumpai mentor masing-masing, guna agar kita mendapat mendali terbaik layaknya tahun-tahun lalu" Ucap Kepala sekolah menutup isi pidatonya.
Seusai pidato dari kepala sekolah semua siswa bubar dari barisan masing-masing meninggalkan lapangan.
"Bonus. Untuk kelas hari ini kita tidak belajar, ibu ingin tahu siapa saja yang ingin mengikuti lomba di kelas ini" Ucap Ibu Jenny sesudah semua siswa tiba di kelas. Hal seperti ini bukan sekali dua kali Ibu Jenny lakukan. Bukan beliau malas mengajar, melainkan Ibu Jenny menguasai psikis siswa dengan menghiburnya seperti itu.
"Kita semua mau ikut lomba bu" Jawab salah seorang siswa.
"Ya kalau lulus seleksi" Sambut siswa lain sepontan. Dan akhirnya membuat mereka tertawa bersama mendengar kalimat itu.