Detak jantung bergemuruh
Memanggil nama kekasihnya
Kini, ia bertemankan kebodohan
Membiarkan gelisah berkuasa
Duduk di depan jendela kaca
Menyimpan air mata di antara lipatan tirai
Jua masih ada rindu akan kekasih di antara selai dan roti
Terpisahkan gula dan kopi
Pahit dan manis tersuguhi dengan hangat
Namun kekasih diam tak bercakap
Rumah-rumah dan ilalang menjadikan batas
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!