Mohon tunggu...
Rifa Alifah Salsabila
Rifa Alifah Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Gangguan Kecemasan pada Remaja

3 November 2023   23:56 Diperbarui: 4 November 2023   01:21 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berikut teori-teori kecemasan menurut Perspektif Biologis, Perspektif Psikionalisa, Perspektif Kognitif Perilaku, serta Perspektif Belajar. Yang pertama ada Perspektif menurut Biologis yang menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami kecemasan sosial khususnya bagi kalangan remaja seperti sekarang dapat dikarenakan mewarisi kerentanan biologis untuk menjadi sangat terhambat secara sosial, hal tersebut dikutip dari (Durand & Barlow, 2006). 

Pendekatakan biologis ini bisa berfokus pada penggunaan obat-obatan anti cemas untuk mengobati rasa kecemasannya. Menurut (Prawitasari, 1988) menyatakan bahwa secara fisik, individu yang mengalami kecemasan mengaktifkan system saraf simpatetis yang termanifestasi dalam simtom fisik seperti meningkatnya denyut jantung, dada berdebar-debar, berkeringat, otot menegang, tangan gemetar, atau telapak tangan dan kaki yang menjadi dingin.

Kedua ada menurut Perspektif Psikoanalisa yang menjelaskan bahwa gangguan ini adalah akibat terlalu banyaknya seseorang melakukan represi sebagai mekanisme untuk pertahanan dirinya, dan upaya yang tepat untuk mengatasi gangguan ini ialah dengan mengungkap kesadaran konflik kesadaran pada alam bawah sadarnya. Kecemasan ini terjadi bila ada ketidakselarasan antara inner self seseorang yang sesungguhnya dengan tuntutan sosial yang seharusnya ia jalani. 

Ketiga ada Perspektif menurut Kognitif (Holmes,1997; Suryaningrum,2002) menyatakan bahwa terdapat dua tipe keyakinan (beliefs). Yang pertama yaitu keyakinan pada situasi, misal rasa tidak nyaman dan gugup Ketika berada di dalam kelas. Yang kedua yaitu keyakinan pada kempuan untuk melakukan koping Ketika menghadapi situasi yang pertama. Seperti, saya akan merasa panik Ketika berada di dalam kelas itu. Keempat menurut perspektif belajar (Nevid,2005) menyatakan bahwa kecemasan ini diperoleh melalui proses belajar, terutama melalui conditioning dan belajar observasional.

Cara yang ampuh untuk mengatasi kecemasan yang sering remaja alami saat ini yaitu dengan cara teori Terapi Kognitif Perilaku. Selain untuk mengatasi semua gangguan permasalahan diatas teori Terapi kognitif Perilaku juga dapat menunjukkan efektivitas untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial, terapi kognitif perilaku digunakan karena diberbagai temuan yang ada, terbukti adanya komponen kognitif yang kuat dalam phobia sosial. 

Secara umum (Antony & Swinson, 2000) menyimpulkan bahwa terapi kognitif perilaku untuk mengatasi kecemasan sosial terdiri dari tiga strategi utama, yaitu memasukan di dalamnya terapi kognitif, exposure atau mengahadapi langsung situasi yang menakutkan, dan ditambah dengan pelatihan keterampilan sosial. (Butler,1999) menyatakan bahwa untuk mengatasi kecemasan sosial ini dilakukan dengan cara memathkan “lingakaran setan” atau jika tidak, maka permasalahan akan tetap berkelanjutan. Ada empat metode utama yang diterapkan oleh (Butler,1999), yakni: Mengubah pola pikir; Melakukan sesuatu yang berbeda; Mereduksi Self-Conciousness; Membangun kepercayaan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun