Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Non formal DiÂ
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pada Masa Pandemi
oleh Adnan Rifaad (1405618049) Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNJ
Latar Belakang
Pada masa pandemic saat ini membuat sebagian  besar masyarakat sangat terdampak oleh situasi yang sangat tidak dingingkan seperti saat ini. Pandemic sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat. Perubahan secara besar-besaran terjadi di berbagai macam sektor, mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.Â
Berbagai macam sektor tersebut membuat masyarakat sangat merasa kesulitan  dan terkesan sukar atautidak mampu untuk bangkit dari ketidakberdayaan pada situasi saat ini. Hal tersebut sangat menjadi perhatian untuk semua pihak.
Dalam hal ini penyebab utamanya dikarenakan permasalahan ekonomi yang menurun dan membuat masalah lain timbul karena masalah ekonomi tersebut. Masa Pandemi membuat banyak masyarakat menjadi susah atau dapat dikatakan cenderung menjadi miskin karena pandemic saat ini.Â
Masalah kemiskinan ini membuat masalah baru yang cukup berat bagi masyarakat karena kemiskinan bersifat kompleks. Sebab, tidak semata berkaitan dengan material saja, akan tetapi kemiskinan juga bersifat non material.Â
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya yang dapat ditempuh agar masyarakat memiliki daya saing dan berdaya guna dalam berbagai segi kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. pemberdayaan juga sebagai upaya yang dilakukan agar objek menjadi berdaya atau mempunyai tenaga atau kekuatan.
Pemberdayaan masyarakat sebagai upaya yang disengaja untuk memfasilitasi masyarakat lokal dalam merencanakan, memutuskan, dan mengelola sumber daya lokal yang dimiliki melalui collective action dan networking sehingga pada akhirnya mereka memiliki kemampuan dan kemandirian secara ekonomi, ekologi, dan sosial.Â
Pemberdayaan tersebut dapat dilakukan melalui pemberian atau peningkatan pengetahuan kepada masyarakat terhadap sesuatu untuk menunjang kehidupannya. Sebab, pendidikan yang rendah atau bahkan tidak mengenyam pendidikan sama sekali menjadi faktor utama ketidakberdayaan.Â
Pemberdayaan masyarakat tidak hanya menyangkut aspek ekonomi, tetapi lebih luas daripada itu karena termasuk juga aspek sosial, budaya, politik, psikologi, dan aspek kehidupan lainnya.
Dampak Dan Solusi Bagi  Masyarakat
Pusat  Kegiatan  Belajar  Masyarakat  (PKBM)  adalah  tempat pembelajaran  dalam  bentuk  berbagai  macam  keterampilan  dengan memanfaatkan  sarana,  prasarana,  dan  segala  potensi  yang  ada  di  sekitar lingkungan kehidupan masyarakat, agar masyarakat memiliki keterampilan dan  pengetahuan  yang  dapat  dimanfaatkan  untuk  meningkatkan  dan memperbaiki  taraf  hidupnya.  Â
Pusat  Kegiatan  Belajar  Masyarakat  ini merupakan salah satu  alternative  yang dipilih dan dijadikan sebagai  ajang proses pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal pada pusat kegiatan belajar masyarakat dinilai sangat baik dan berdampak baik bagi masyarakat karena rata-rata dari PKBM memunyai program yang cukup baik. Dimana pada tahap awal dimulai dari penyadaran masyarakat, Tahap penyadaran tersebut merupakan tahapan awal yang dilakukan oleh PKBM agar masyarakat ingin turut serta dalam proses pemberdayaan.Â
Untuk menarik minat masyarakat, pihak penyelenggara PKBM melakukan identifikasi kebutuhan masyarakat dan berdialog dengan masyarakat agar nantinya program pemberdayaan yang dilakukan sesuai atau sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Â Â Â Â Â Â Â
Kemudian setelah mengetahui dengan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat maka dilakukan tahap kedua yakni Tahap Transformasi Pengetahuan. Tahap transformasi pengetahuan yang dimaksud adalah tahap pembelajaran. Tahap pembelajaran didasarkan pada pembelajaran pendidikan nonformal yang terdiri atas tiga bagian, yaitu. Pertama, materi atau bahan pembelajaran yang berdasarkan pada potensi lokal.Â
Kedua, model pembelajaran partisipatif yang mampu membuat warga belajar nyaman dan menerima pengetahuan dengan mudah. Ketiga, waktu belajar fleksibel yang disesuaikan dengan waktu dari warga belajar karena warga belajar tidak bisa disamakan waktunya dengan anak sekolahan pada umumnya. Dan yang terakhir yakni tahap ketiga dari tahapan pemberdayaan masyarakat yaitu tahap kemandirian. Tahap ini berkaitan dengan hasil yang diperoleh warga belajar selama mengikuti kegiatan atau program pembedayaan.
PKBM  sebagai  salah  satu  mitra  kerja  pemerintahan  dalam mencerdaskan kehidupan mayarakat melalui program-program pendidikan nonformal, PKBM diharapkan mampu menumbuhkan minat masyarakat dalam belajar sehingga pada  akhirnya  akan  meningkatkan  kemandirian,  keberdayadidikan,  dan inovatif   dalam   mencari   berbagai   informasi   baru   dalam   rangka meningkatkan  kehidupannya. Â
Sebagai  sebuah  pusat  pembelajaran,  PKBM dibangun  atas  dasar  kebutuhan  masyarakat  dengan  menitik  beratkan  pada swadaya,  gotong  royong  dan  partisipasi  masyarakat  itu  sendiri.  Terutama berkaitan  dengan  pentingnya  peningkatan  kemampuan,  keterampilan  dan kecerdasan anggota masyarakat.
Dari program yang dijalankan dari beberapa PKBM dinilai sangat positif dalam upaya melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat. Terlebih dimasa pandemic saat ini banyak masyarakat yang dinilai sangat memerlukan adanya pemberdayaan tersebut.
 PKBM ini dinilai sebagai sarana alternative bagi masyarakat untuk memperoleh pengetahuan serta memperluas kesempatan  masyarakat, khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah.
Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas sekiranya PKBM merupakan sebagai suatu sarana alternative dalam melakukan upaya pemberdayaan masyarakat.Â
Dinilai dari tujuan PKBM tersebut yang baik yaitu sebagai sarana alternative bagi masyarakat untuk memperoleh pengetahuan serta memperluas kesempatan  masyarakat, khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah.Â
Walaupun dalam pelaksanaannya masih banyak PKBM yang belum sepenuhnya memberdayakan masyarakat karena berbagai macam masalah dan masih banyak program yang tidak terjalankan secara utuh. Tetapi Banyak juga PKBM yang berhasil karena masyarakat mencapai kemandirian dengan memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh, mengaplikasikannya, dan bahkan membuat inovasi atau kreasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H