Mohon tunggu...
Riezki sejati
Riezki sejati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kepoin aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Pondok Pesantren

3 Juni 2020   19:52 Diperbarui: 3 Juni 2020   19:48 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LATAR BELAKANG 

Pesantren dalam kenyataannya merupakan lembaga pendidikan keagamaan Islam yang orisinil dari bumi Nusantara, dan khususnya di Jawa. Motivasinya adalah semangat berdakwah dari kalangan pendatang di bumi Nusantara sejak dahulu kala. Lebih dari itu, pesantren juga layak disemati julukan sebagai tempat perjuangan kultural, bukan perjuangan politik, ekonomi atau lainnya. Dan sampai sekarang, pesantren dianggap sebagai benteng pertahanan terakhir umat Islam di Indonesia. 

Pesantren memiliki bubugan erat dengan local culture yang ada di Nusantara khususnya Jawa. Hal ini karena sebelum Islam datang, budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat umumnya adalah budaya Hindu. Sehingga ketika Islam ingin datang dan diterima oleh masyarakat, maka pesantren sebagai distributor keislaman waktu itu, mau tidak mau harus mengarahkan secara perlahan budaya-budaya lokal yang ada dan dikoreksi secara agama dengan sangat persuasif. Inisiatif ini ternyata berhasil membuat Islam dengan pesantrennya disambut hangat oleh masyarakat pribumi.[1] 

Latar belakang berdirinya PPSPA adalah karena adanya kesadaran perlunya dakwah islamiah, penerus perjuangan 'ulama Ahlussunnah Wal Jama'ah khususnya warga Nahdliyyin (NU) sebagai basis dasar dari Mbah Mufid dan pesantren ini dalam rangka menghadapi tantangan zaman yang kian waktu kian kompleks dan dinamis.[2] Pada saat itu, keadaan kampung Candi tidak seramai dan sekondusif sekarang. Rumah-rumah penduduk masih jarang dan rawan akan kriminalitas bahkan gangguan makhluk halus. 

Pada tanggal 17 Dzulhijah 1395 H bertepatan dengan tanggal 20 Desember 1975 M. PPSPA diresmikan oleh Wagub DIY (saat itu Sri Paduka Paku Alam VIII) disaksikan oleh Bupati Sleman (Drs. Projosuyoto), Kakanwil Depag DIY (Drs. Asyhuri Dahlan), Kakandepag Kabupaten Sleman (Drs. H. Fakhruddin), para Pimpinan Pemerintahan setempat, para Ulama dan masyarakat sekitar serta para simpatisan lainnya.[3] 

Sampai saat ini, tidak hanya Lembaga-lembaga Pendidikan saja yang ada di PPSPA, kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat sosial dan bertujuan untuk syiar Islam dan mendidik ummat, dikembangkan, semisal pengajian dan mujahadahan bagi masyarakat sekitar Pesantren. Hingga kini PPSPA, berkembang dengan pesat, para santri berdatangan dari berbagai penjuru tanah air, bahkan dari luar negri.[4] 

RUMUSAN MASALAH 

Siapakah Mbah Mufid Mas'ud?

Bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren Sunan Pandanaran?

Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran?

Apa pengaruh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran bagi masyarakat sekitar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun