"Aku masih bisa merasakan kehadirannya, lewat foto yang kami ambil di hari ke 4 kami disini. Kami berfoto bersama setelah ia menaruh krim kue itu pada hidungku. Aku pun melakukan hal yang sama dengan meletakkan krim pada dahinya. Keceriaannya saat itu mengHilangkan semua kesedihanku dan membuatnya lupa seketika akan penyakitnya.
Aku hanya bersyukur bisa menghabiskan waktuku bersamanya, aku harap kaupun mendapatkan pria yang akan mencintaimu dengan tulus. Terima kasih, kau mau mendengarkan cerita kakek tua renta ini. Cepatlah pulang karena ini sudah larut malam."
Lalu aku pun pulang dan mengucap salam perpisahan. Aku selalu melihatnya setiap hari, melihatnya menua, hingga akhirnya aku tak pernah melihatnya lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H