1. Fenomena dan Noumena
   Kant membedakan antara fenomena (apa yang kita lihat) dan noumena (realitas di luar pengalaman kita). Dalam audit investigasi, fenomena adalah data dan informasi yang dikumpulkan selama audit, seperti catatan keuangan, dokumen perpajakan, dan wawancara dengan staf. Noumena, di sisi lain, adalah realitas di balik data tersebut—kebenaran yang mendasari yang mungkin tidak langsung terlihat.
  Auditor harus selalu ingat bahwa data yang mereka kumpulkan (fenomena) hanyalah representasi dari realitas yang lebih besar (noumena). Oleh karena itu, tugas mereka adalah menggali lebih dalam untuk mengungkap kebenaran yang mungkin tersembunyi di balik data.
2. Kategori Pemikiran Kantian
  Kant mengemukakan beberapa kategori pemikiran yang bisa membantu dalam memahami pengalaman kita. Dalam audit, empat kategori utama ini bisa diadaptasi sebagai berikut:
  - Kuantitas: Auditor harus mengevaluasi jumlah dan kelengkapan data yang dikumpulkan. Misalnya, apakah semua dokumen yang relevan telah diperiksa? Apakah ada data yang hilang atau tidak lengkap yang bisa mempengaruhi hasil audit?
  - Kualitas: Ini berkaitan dengan keandalan dan validitas data. Auditor perlu menilai apakah data yang diperoleh akurat dan sahih. Misalnya, apakah ada bukti bahwa catatan keuangan telah dimanipulasi?
  - Hubungan: Auditor harus menganalisis hubungan antara berbagai elemen data. Misalnya, apakah ada korelasi antara pola pengeluaran dan pendapatan yang mencurigakan? Apakah ada hubungan antara transaksi keuangan dan perpajakan yang mencurigakan?
  - Modalitas: Ini berkaitan dengan kemungkinan dan kepastian temuan. Auditor perlu menilai sejauh mana temuan mereka dapat dipertanggungjawabkan dan seberapa yakin mereka dengan kesimpulan yang diambil. Misalnya, apakah temuan tertentu bersifat pasti atau masih perlu konfirmasi lebih lanjut?
 Mengaplikasikan Kategori dalam Temuan Audit
1. Kuantitas dalam Temuan Audit