Dalam audit perpajakan, menentukan modalitas temuan membantu dalam mengkomunikasikan tingkat urgensi dan kepastian dari masalah yang ditemukan kepada pemangku kepentingan.
 Penerapan dalam Audit Investigasi Umum dan Perpajakan
Menggunakan kategori logika ini dalam audit membantu auditor untuk menyusun laporan yang jelas dan terstruktur, serta memberikan rekomendasi yang lebih tepat. Misalnya, dengan menggunakan kuantitas, auditor dapat menentukan seberapa luas masalah yang ditemukan dan apakah perlu tindakan perbaikan yang menyeluruh atau cukup pada bagian tertentu saja.
Kualitas temuan membantu dalam memberikan penilaian yang jelas mengenai kondisi yang ada, apakah positif atau negatif, dan apakah temuan tersebut memiliki implikasi yang luas. Dengan memahami hubungan antar temuan, auditor dapat merancang rekomendasi yang lebih efektif berdasarkan hubungan kausal atau kondisi yang ada.
Terakhir, dengan modalitas, auditor dapat menunjukkan tingkat kepastian dari setiap temuan dan memberikan urgensi yang sesuai dalam tindakan perbaikan. Semua ini membantu dalam menghasilkan laporan audit yang lebih komprehensif dan memberikan panduan yang jelas bagi perusahaan atau entitas yang diaudit untuk mengambil tindakan yang tepat.
Dengan memahami dan menerapkan kategori logika ini dalam audit investigasi umum dan perpajakan, auditor dapat meningkatkan kualitas analisis dan pelaporan mereka, serta memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi entitas yang diaudit.
Dalam dunia audit, inovasi dan metode baru sangat dibutuhkan untuk memastikan keakuratan dan keandalan temuan audit. Salah satu pendekatan yang menarik untuk diimplementasikan dalam audit investigasi adalah menggunakan metode Transendental Kantian.
Metode ini, yang berasal dari filsafat Immanuel Kant, menawarkan cara unik untuk menganalisis dan memahami data yang dikumpulkan selama proses audit. Dalam konteks ini, Trans substansi ("novelty model audit") menggunakan prinsip-prinsip Kantian untuk mengembangkan kerangka pemikiran yang membantu auditor dalam membuat penilaian dan kategori temuan audit, baik dalam konteks umum maupun perpajakan.
 Konsep Dasar Metode Transendental Kantian
Immanuel Kant, seorang filsuf Jerman, mengemukakan teori bahwa pemahaman manusia dibentuk oleh kategori-kategori tertentu yang merupakan bawaan dari pikiran kita. Kategori-kategori ini membantu kita mengorganisir dan memahami pengalaman kita. Dalam konteks audit, metode Transendental Kantian dapat digunakan untuk mengembangkan kerangka kerja yang memungkinkan auditor mengkategorikan dan menganalisis data dengan lebih sistematis dan mendalam.
 Implementasi dalam Audit Investigasi