Belajar bersama Prof. Emiritus Dato Isahak Haron
Mengambil butir-butir hikmah dari dua pendekar matematika dan pedagogi tersebut, dapat dianalogikan HOTS sebagai sebuah garis persinggungan antara mathematical thingking dan language thingking. Berpikir matematis mensyaratkan kemampuan memahami perintah, membuat generalisasi secara hierarkis dalam rangka memecahkan masalah yang sulit untuk kemudian membuat prakiraan (estimation), merancang pemecahan dan membuktikannya.
Sementara itu, berpikir secara bahasa membangun sikap keterbukaan untuk membandingkan dan mempertentangkan (open compare and contras). Kemampuan untuk menemukan data-data yang menampilkan kemiripan, mendetailkan perbedaan satu demi satu sehingga dapat memformulasikan kemiripan dan perbedaan yang signifikan sehingga menghasilkan sebuah simpulan dan interpretasi yang komprehensif.
Dan, kemudian menjadi tugas kitalah, para pendidik untuk menyinggungkan atau bahkan mempertemukan titik berpikir matematis dan berpikir linguis pada peserta didik sehingga muncullah sikap kritis dan kreatif mereka sebagai sebuah rutinitas keterampilan berpikir yang dapat diintegrasikan dan digunakan dalam beraneka jenis konteks dalam rangka menjawab tantangan zaman. [RR]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H