Sempat unggul 2 poin, Kunlavut berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3 sama. Tak lama kemudian Ginting meluncurkan sebuah pukulan smash yang membuat ia menjadi unggul kembali dari Thailand hingga menghasilkan poin yang cukup cepat menjadi 8-3 unggul 5 poin dari Kunlavut, namun berhasil dihentikan karena kesalahannya sendiri gagal melakukan netting. Meskipun begitu, Ginting dapat membuktikan bahwa dirinya dapat memenangkan interval di rubber game kali ini dengan skor 11-4 hanya dengan waktu 8 menit.Â
Di awal pertandingan setelah interval rubber game ini Ginting berhasil memperjauh ketertinggalan Kunlavut menjadi 12-4. Permainan Ginting semakin panas dengan meningkatkan tempo permainan dan melakukan serangan demi serangan untuk membuat lawan kewalahan. Tak disangka-sangka Ginting berhasil mendapatkan 12 poin secara berturut-turut di rubber game kali ini dengan skor 17-5. Bermain cukup tenang Kunlavut secara perlahan dapat menyusul ketertinggalan 12 poin tersebut hingga hanya berselisih tipis dari Ginting.Â
Sebuah kesalahan dilakukan Kunlavut dan memberi poin ke 18 untuk Ginting, tak lama kemudian ia berhasil membuat selisih hanya satu poin dengan Ginting dengan skor 19-18. Pastinya Ginting tak tinggal diam, ia mulai bangkit secara perlahan mendapatkan poin hingga mencapai pada match poin terdengar sorak dari penonton yang sangat bergema di Istora Senayan. Tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Ginting berhasil comeback dan memenangkan rubber game pada pertandingan kali ini dengan waktu yang cukup lama 29 menit dan memperoleh skor 21-18. Yang artinya ia berhasil lanjut ke babak selanjutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI