Lihatlah..
Betapa riang kokokan ayam saat fajar tiba..
Mendatangkan senyumannya..
Menyibakkan tirai sinarnya..
Menggugah selera manusia utk berlari menjemput cita-cita..
Lihatlah..
Setitik embun membalut kasihnya diatas daun nan mesra..
Bercumbu dengan kepompong yang perlahan melepas balutannya..
Mentari tersenyum seraya menatapku dan berbisik "aku bahagia"
Ya... akupun bahagia melihat senyummu mentari..
Jangan kau habiskan sisa usia mu dan jangan kau redupkan sinarmu..
Tersenyumlah sepanjang hari..
Karena melihat senyummu aku merasa kedamaian mencengkram kuat nadiku..
Hatiku tak akan layu..
Walau seseorang telah menancapkan duri di dada kiriku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H