Sukanto Reksohadiprodjo adalah seorang ahli geografi yang berasal dari Indonesia yang memiliki kontribusi besar dalam kajian mengenai pemukiman di kota. Ada beberapa teori yang beliau kemukakan tentang pertumbukan dan perkembangan kota. Menurut teori Reksohadiprodjo ada tiga unsur penting yang menyebabkan terbentuknya suatu kota dalam suatu wilayah yaitu da 3 unsur yang menjadi penyebab timbulnya sebuah kota. 3 unsur tersebut diantara yaitu, Comperative Advantage (Keunggulan Komperatif), Amenities (Fasilitas), dan Scale of Economies (Skala Ekonomi). Adapun ketiga unsur ini menjadi landasan utama yang mempengaruhi perkembangan suatu daerah hingga menjadi pusat perkotaan dan urbanisasi.
Seperti salah satu uraian penjabaran menurut Reksohadiprodjo tentang pemanfaatan tanah di perkotaan sangat ditentukan oleh aktivitas ekonomi masyarakat, karena kehidupan di perkotaan kebanyakan non pertanian atau lebih ke arah jasa dan juga heterogennya mata pencaharian penduduknya. Dalam aspek ekonomi perkotaan urbanisasi dapat menggambarkan suatu tanda adanya pembangunan sebuah negara dalam memasuki perkembangan dunia perekonomian modern. Dan memang benar bertambahnya penduduk kota dapat membantu dan memperlancar aktivitas ekonomi perkotaan, namun bila jumlah penduduk kota telah melampui batas tertentu dan tidak seimbang antara penerimaan dan biaya yang dikeluarkan kota, akan mendatangkan banyak masalah negatif dari positifnya. Justru itu para pengambil keputusan hendaknya merencanakan berapa ukuran kota yang optimal agar tidak banyak mendatangkan dampak negative.
Artikel ini akan menjabarkan 3 unsur teori Reksohadirodjo dalam kaitannya dengan kondisi kota sebagai tempat tinggal dan juga akan menjabarkan apakah 3 unsur tersebut selalu ada di setiap perancangan kota.
1.Unsur Comperative Advantage
Unsur Comparative Advantage atau keunggulan komparatif merujuk pada kemampuan sebuah daerah untuk dapat memproduksi barang atau jasa dengan konsep biaya yang di keluarkan lebih rendah atau memililki efisiensi lebih tinggi di bandingkan dengan entitas lain. Adapun konsep ini sangat penting bagi ekonomi lokal, karena daerah -- daerah yang memiliki keunggulan comparative dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan di dukung faktor -- faktor lain untuk meningkatkan daya saing dan produktivitasnya.
Contoh Kabupaten Banyuwangi yang terkenal memiliki tanah yang subur dan iklim yang mendukung pertanian secara geografis sehingga mendukung pertanian dan Perkebunan sehingga sektor ini bisa menjadi tulang punggung perekonomian dan menggeliatkan roda ekonnomi di Banyuwangi sehingga akan berpengaruh luas ke semua sektor perekonomian dan berdampak positif bagi perekonomian lokal, sehingga tindak hanya menciptakan lapangan pekerjaan tetapi juga bisa membukan lapangan pekerjaan lain baik di sektor industri, jasa maupun perdagangan.
Sehingga untuk memaksimalkan potensi keunggulan comparative di Banyuwangi ini, pemerintah daerah akan terus berupaya mengembangkan perbaikan maupun pembukaan infrastruktur dan teknologi pertanian. Sehingga nantinya nantinya akan masuk berbagai investasi -- investasi dalam pengelolaan air, irigrasi dan teknologi pertanian modern. Sehingga di harapakan akan mampu meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga keberlanjutan perputaran ekonomi. Sehingga diharapakan pula akan memperluas akses pasar dan meningkatkan nilai tambah dari sebuah produk pertanian.
Keunggulan comparative Kabupaten Banyuwangi sebagai daerah pertanian akan memberikan kontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Serta meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur daerah dan menjadikan Banyuwangi menjadi salah satu pusat produksi hasil pertanian yang di akui baik lokal maupun internasional. Sehingga nantinya akan muncul kota- kota besar hasil dari perekonomian pertanian.
2.Unsur Amenities
Amenities atau fasilitas adalah unsur penting dalam pembentukan kota yang di kemukakan Reksohadiprodjo, fasilitas berperan besar dalam menciptakan daya Tarik bagi pendatang serta dapat meningkatkan kualitas hidup penduduk. Sebagai salah satu unsur pembentuk kota amenities meliputi berbagai fasilitas dan layanan yang digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan penduduk. Amenities bisa berupa jalan raya, Listrik, akses air bersih, serta kelayakan sarana Kesehatan, Pendidikan yang lengkap di berbagai jenjang, dan keamanan. Keberadaan fasilitas ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan keamanan penduduk kota, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian kota tersebut.
Dengan adanya fasilitas yang memadai mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena memberikan kemudahan akses untuk kegiatan sehari -- hari masyarakat. Selain itu fasilitas -- fasilitas ini akan mampu mendukung perekonomian lokal melalui peningkatan berbagai aktivitas bisnis, investasi dan lapangan pekerjaan.
Berikut ini beberapa dampak positf adanya arminities atau fasilitas di sebuah kota :
a)Meningkatkan kualitas hidup penduduk
Dengan adanya fasilitas yang memadai seperti adanya fasilitas Kesehatan, Pendidikan dan transportasi secara langsung akan berkontribusi pada meningkatnya kualitas hidup masyarakat. Akses yang mudah terhadap berbagai fasilitas tersebut akan menjadikan sebuah kota menjadi nyaman di tinggali sehingga kesejahteraan penduduk akan meningkat.
b)Dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
Fasilitas -- fasilitas yang tersedia di kota mendorong perkembangan perekonomian di berbagai aspek. Dengan adanya infrastruktur yang memadai akan mempermudah mobilisasi logistik maupun komunikasi sehingga bisa mempercepat proses bisnis dan perdagangan. Sehingga memungkinkan akan banyak masuknya investasi -- investasi dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi.
c)Memenuhi akan kebutuhan sehari -- hari
Berbagai fasilitas yang tersedia seperti fasilitas dasar yaitu pasar, layanan public, dan transportasi membantu memenuhi kebutuhan dasar penduduk sehari -- hari dengan lebih efisien. Hal ini sangat penting karena masyarakat dapat melakukan kegiatan sehari -- hari dengan lebih mudah dan produktif.
d)Mempermudah akses kegiatan masyarakat.
Fasilitas public yang baik seperti jalan raya yang bisa mengakses ke berbagai wilayah, jembatan dan moda transportasi mempermudah kegiatan mobilitas masyarakat.
Berikut ini beberapa contoh fasilitas umum di Kabupaten Banyuwangi.
a)Rumah Sakit
Salah satu fasilitas umum penting di Banyuwangi adalah rumah sakit. Rumah sakit memiliki peranan krusial dalam menjaga Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu rumah sakit yang berada di Kabupaten Banyuwangi adalah Rumah sakit Umum daerah Blambangan. Rumah sakit milik pemerintah ini merupakan salah satu rumah sakit yang cukup lengkap. Dengan memiliki kapasitas tempat tidur pasien yang memadai, secara di dukung oleh tenaga medis yang berkompeten. Rumah sakit ini juga menyediakan IGD yang dapat di akses 24 jam yang dimafaatkan untuk situasi mendesak.
Dengan adanya rumah sakit yang lengkap dan di dukung tenaga medis yang kompeten di harapkan dapat berperan besar dalam menjaga Kesehatan dan memudahkan masyarakat mendapatkan perawatan medis tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke fasilitas Kesehatan lain di luar daerah.
Unsur amenities seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur lainnya adalah contoh menciptakan kota yang nyaman dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Kabupaten Banyuwangi, dengan berbagai fasilitas umumnya, telah memberikan bukti bagaimana peran penting amenities dalam mendukung kesejahteraan masyarakat serta pembangunan kota.
3.Skala Ekonomi
Skala ekonomi mengacu pada manfaat yang dicapai perusahaan atau wilayah dengan meningkatkan skala produksi. Dalam konteks ini, semakin banyak barang atau jasa yang diproduksi, maka rata-rata biaya produksi per unitnya menurun. Hal ini karena biaya tetap tersebar di sejumlah besar produk sehingga meningkatkan efisiensi operasional. Skala ekonomi juga memungkinkan perusahaan atau wilayah memaksimalkan keuntungan sekaligus mengurangi biaya per unit produksi.
Skala ekonomi dapat diterapkan pada berbagai jenis perusahaan dan sektor, seperti industri besar, usaha kecil, atau skala regional seperti kabupaten atau kota. Kabupaten Banyuwangi, merupakan wilayah pertanian yang kaya akan sumber daya alam, memperoleh manfaat dari skala ekonomi melalui sektor-sektor utama seperti pertanian, pariwisata, dan perdagangan.
a)Jenis-Jenis Skala Ekonomi
Ada beberapa jenis skala ekonomi yang umum dikenal dalam ilmu ekonomi, antara lain:
1)Skala Ekonomi Meningkat (Increasing Returns to Scale - IRS)
Dengan perluasan skala produksi. Dengan kata lain, semakin banyak Anda memproduksi, semakin rendah biaya rata-rata per unitnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh peningkatan efisiensi melalui penggunaan teknologi atau penyebaran biaya tetap yang lebih luas. Peningkatan skala ekonomi pada sektor pertanian Kabupaten Banyuwangi dapat dicapai jika produksi dapat ditingkatkan dengan biaya yang lebih rendah melalui penggunaan teknologi pertanian modern seperti mekanisasi dan irigasi terpadu.
2)Skala Pengembalian Konstan (CRS) Skala ekonomi konstan terjadi ketika peningkatan output tidak berpengaruh pada biaya rata-rata. Artinya biaya produksi per unit tetap konstan baik produksi bertambah atau berkurang. Keadaan ini biasanya terjadi pada perusahaan atau daerah yang telah mencapai keseimbangan optimal antara kapasitas produksi dan biaya.
3)Penurunan Skala Ekonomi (Decreasing Returns to Scale - DRS) Sebaliknya, penurunan skala ekonomi menyebabkan biaya produksi rata-rata meningkat seiring dengan peningkatan skala produksi. Hal ini dapat terjadi ketika suatu perusahaan atau industri melakukan ekspansi terlalu besar dan menghadapi masalah efisiensi seperti Keterbatasan infrastruktur atau pengelolaan yang kurang optimal.
b)Penerapan skala ekonomi di Kabupaten Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi besar untuk menerapkan konsep skala ekonomi di beberapa sektor utama. Dengan letak geografis yang strategis dan sumber daya alam yang beragam, Banyuwangi telah berkembang menjadi pusat perekonomian berbasis sektor pariwisata, pertanian, perikanan, industri pengolahan dan perdagangan.
Pertumbuhan ekonomi yang signifikan ini akan menyoroti bagaimana Banyuwangi dapat memanfaatkan skala ekonomi di berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan pada saat yang sama meningkatkan daya saing daerah di pasar domestik dan internasional.
Sektor-Sektor Utama di Kabupaten Banyuwangi dan Penerapan Skala Ekonomi
1)Sektor Pariwisata Pariwisata
merupakan salah satu sektor andalan di Kabupaten Banyuwangi dan berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Destinasi seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, dan Taman Nasional Alas Purwo menjadi daya tarik wisatawan domestik dan internasional. Dari sisi skala ekonomi, sektor pariwisata Banyuwangi memanfaatkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan untuk menekan rata-rata biaya per pengunjung, baik dari segi infrastruktur, transportasi, dan akomodasi.
Peningkatan skala ini memungkinkan pengembangan fasilitas wisata yang lebih besar dan lebih hemat biaya, seperti pembangunan hotel besar dan peningkatan layanan transportasi lokal. Misalnya, perbaikan infrastruktur Bandara Bulimbinsari dan peningkatan koneksi jalan menuju destinasi wisata akan membuat transportasi menjadi lebih mudah dan murah. Peningkatan kunjungan wisatawan dapat mengurangi biaya pengelolaan tempat wisata, sekaligus meningkatkan pendapatan dari sektor ini secara signifikan.
2)Sektor Pertanian dan Perkebunan
Banyuwangi juga merupakan daerah pertanian dengan kontribusi sektor pertanian dan perkebunan yang besar. Hasil pertanian andalan banyuwangi antara lain beras, jagung, kopi, dan coklat. Penggunaan teknologi pertanian modern, seperti mekanisasi dan sistem irigasi yang lebih efisien, mendukung terwujudnya skala ekonomi yang lebih tinggi. Peningkatan produksi melalui penggunaan teknologi ini mengurangi biaya per unit produksi, sehingga pada akhirnya meningkatkan daya saing petani lokal. Misalnya saja kopi banyuwangi yang sudah diakui dunia internasional, khususnya jenis arabika.
3)Sektor perikanan di Kabupaten Banyuwangi
Sektor perikanan di Kabupaten Banyuwangi mempunyai potensi yang besar dalam bidang perikanan, apalagi terletak di pesisir selatan Pulau Jawa dan dekat dengan Selat Bali. Industri penangkapan ikan dan budidaya perairan telah berkembang menjadi pilar penting perekonomian lokal. Dari perspektif skala ekonomi, peningkatan tangkapan ikan dan pengembangan budidaya perikanan skala besar dapat mengurangi biaya per unit produksi, terutama melalui penggunaan teknik budidaya perikanan yang efisien dan distribusi yang lebih luas.
Di bidang perikanan, Banyuwangi bisa memanfaatkan fasilitas pelabuhan besar seperti Pelabuhan Mungkar, salah satu pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia. Memperbaiki fasilitas pelabuhan dan mendistribusikan hasil laut ke pasar domestik dan internasional akan mengurangi biaya transportasi dan distribusi serta memungkinkan perikanan mencapai skala ekonomi yang lebih efisien.
4)Sektor manufaktur di Banyuwangi
Sektor manufaktur di banyuwangi juga mempunyai potensi yang besar, khususnya di bidang manufaktur yang berhubungan dengan pertanian dan perikanan. Contoh skala ekonomi antara lain industri pengolahan kopi, coklat, dan ikan. Ketika industri-industri ini berproduksi dalam jumlah besar, biaya per unit produk turun. Misalnya, pengolahan kopi skala besar di Banyuwangi mengurangi biaya per kilogram kopi, sementara pengolahan produk skala besar seperti fillet ikan membuat harga produk lebih kompetitif di pasar internasional.
Penerapan pada Kota Modern
Teori Reksohadiprodjo tentang tiga elemen pembentukan perkotaan tetap penting dalam konteks kota modern saat ini. Kota-kota besar di seluruh dunia, termasuk Indonesia, berkembang melalui kombinasi keunggulan komparatif, fasilitas, dan skala ekonomi. Pemerintah kota perlu merencanakan dengan baik cara terbaik memanfaatkan ketiga faktor ini untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan menghindari masalah urbanisasi yang berlebihan.
Kota-kota seperti Surabaya dan Makassar mempunyai keunggulan komparatif karena letak geografisnya dan perlu terus mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung skala ekonomi. Pada saat yang sama, kota-kota kecil dan daerah terpencil yang tidak mempunyai banyak keunggulan komparatif masih bisa sejahtera jika mampu menciptakan fasilitas yang menarik penduduk dan investor.
Kesimpulan
Teori Resohadiprodjo tentang keunggulan komparatif, fasilitas, dan skala ekonomi memberikan kerangka kerja penting untuk memahami bagaimana kota muncul dan berkembang. Ketiga faktor ini saling terkait dan membentuk daya tarik kota baik bagi penduduk maupun investor. Kota yang mampu menyeimbangkan ketiga elemen tersebut cenderung tumbuh pesat dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H