Mohon tunggu...
Ridzki Januar Akbar
Ridzki Januar Akbar Mohon Tunggu... -

-Alumni Perencanaan Wilayah dan Kota ITB angkatan 2008\r\n-Peserta Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada 2010-2011\r\n-Project Supervisor Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada 2013-2014

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menikmati Pesona Sumatera: (4) Danau Toba dan Pulau Samosir yang Eksotis

30 Januari 2015   02:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:07 2894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_348575" align="aligncenter" width="420" caption="Makam Raja Sidabuntar"]

1422532805248435463
1422532805248435463
[/caption]

[caption id="attachment_348576" align="aligncenter" width="420" caption="Komplek Makam Raja Sidabuntar"]

14225329401852905600
14225329401852905600
[/caption]

[caption id="attachment_348577" align="aligncenter" width="560" caption="Berfoto Bersama Boneka Sigale - Gale"]

1422533055892368436
1422533055892368436
[/caption]

Kami melanjutkan perjalanan mengelilingi Pulau Samosir dari selatan, sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan ke arah Danau Toba dari berbagai sudut pandang yang begitu indah, kami juga menemukan air terjun yang sangat tinggi di pinggir jalan. Namun perjalanan ini ternyata sangat melelahkan karena tanpa kami sadari perjalanan mengelilingi Pulau Samosir total berjarak sekitar 90 Km, sehingga memakan waktu lama bagi kami untuk kembali ke lokasi penginapan di Tuk Tuk. Setelah perjalanan jauh sampailah kami di Museum Huta Bolon, di Simanindo. Di lokasi ini terdapat Rumah Adat Batak yang sangat orisinil, membuat kami merasa berada di tengah perkampungan adat Batak. Rumah adat berposisi sejajar berdiri tegak di kiri dan kanan gerbang masuk. Momen ini tidak kami lewatkan begitu saja tanpa berfoto. Di komplek museum ini juga terdapat bangunan menyerupai rumah adat tempat menyimpan berbagai barang tradisional Sumatera Utara. Di Simanindo juga kami berhenti sejenak di Pantai Parbaba, pantai pasir putih di tepi Danau Toba.

[caption id="attachment_348578" align="aligncenter" width="560" caption="Di Museum Huta Bolon, Simanindo"]

14225333101432176063
14225333101432176063
[/caption]

Saat itu sudah sekitar pukul 14:30, dan sudah mulai hujan gerimis. Kami melanjutkan perjalanan menuju satu tujuan terakhir, yaitu Rumah Siallagan dan Batu Kursi Persidangan di Ambarita, yang berada tidak jauh dari Tuktuk. Rumah Siallagan merupakan rumah adat batak, sama seperti Rumah Bolon, tetapi dengan desain yang agak berbeda pada bagian atapnya. Di komplek wisata ini juga terdapat Batu Kursi Persidangan, yang merupakan tempat para raja memutuskan keputusan penting pada zaman dahulu, termasuk keputusan menghukum mati tawanan. Kesan mistis pun kembali hadir di komplek wisata ini.

[caption id="attachment_348581" align="aligncenter" width="560" caption="Rumah Adat Siallagan dan Batu Kursi Persidangan"]

1422533530946027918
1422533530946027918
[/caption]

Setelah kami mengunjungi Rumah Siallagan, kami segera bergegas kembali ke Tuktuk. Kami menyempatkan berkunjung ke Rumah Makan Padang Islam yang berlokasi tidak jauh dari penginapan kami. Sebagai informasi, di Sumatera Utara terdapat beberapa rumah makan Islam, yang berarti rumah makan ini menyediakan masakan halal.

Sekitar pukul 17:00 kami sampai kembali di hotel. Pesan saya setelah perjalanan jauh hari ini adalah, lokasi wisata inti di Pulau Samosir adalah Tomok, Simanindo, dan Ambarita. Bagi wisatawan yang memiliki keterbatasan waktu, tidak perlu berputar mengelilingi Pulau Samosir karena perjalanan sangat jauh dan menghabiskan banyak waktu. Tetapi bagi yang bersantai, jika berkeliling Pulau Samosir maka akan mendapat pemandangan yang sangat indah.

Malam itu kami beristirahat karena keesokan harinya kami akan berangkat mengunjungi orangutan di Bukit Lawang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun