Ternyata tubing ini seru sekali! Ketika melintasi air tenang kami dapat bersantai - santai, tetapi ketika tube melewati arus deras, kami berpegangan pada tali di tube sambil menjaga keseimbangan badan. Basah kuyup pun tidak dapat dihindari karena arus Sungai Bahorok saat itu relatif sangat deras. Tubing ini membawa kami pulang ke titik awal tracking. Senang sekali rasanya, setelah berlelah - lelah mendaki memasuki jalan terjal di hutan, kami kembali dengan bersantai di atas tube menuju tempat semula.
Kami beristirahat sejenak sebelum melanjutkan wisata Caving Goa Kelelawar. Lokasi Goa Kelelawar tidak jauh dari lokasi awal tracking, yaitu sekitar 15 menit berjalan kaki. Goa kelelawar ini adalah goa di darat, dengan permukaan kering. Siapkan senter bagi wisatawan yang berkunjung Goa Kelelawar, guide kami menyediakan senter yang sudah termasuk dalam paket wisata. Lokasi Goa Kelelawar sangat indah, terdapat stalaktit dan stalakmit yang cukup besar dan terdapat juga batu besar disana. Ketika kami memasuki goa cukup dalam, mulai terlihatlah kelelawar - kelelawar bergantungan ketika disorot senter. Di titik lain, kelelawar beterbangan di tengah kegelapan goa. Tak lupa kami memfotonya, dan berfoto juga di dalam goa ini.
[caption id="attachment_348757" align="aligncenter" width="560" caption="Kelelawar di Langit - Langit Goa"]
[caption id="attachment_348755" align="alignnone" width="560" caption="Di Mulut Goa Kelelawar"]
Selesai beraktivitas, sekitar pukul 15:00, kami selanjutnya kembali ke basecamp, yaitu kantor guide tempat kami menitipkan barang - barang. Kami segera membersihkan badan dan makan, karena harus segera berangkat menuju Binjai dan langsung ke Banda Aceh. Dari Bukit Lawang ke Binjai kami menaiki sarana transportasi umum, yaitu Elf (Baca : Elep kalau di Jawa Barat). Pukul 16:00 kami berangkat, dan sampai di pool Bus Putra Pelangi pada pukul 18:00. Bus kami menuju Banda Aceh datang pada Pukul 19:30.
Beruntung sekali bagi kami. Ketika di Binjai kami dikunjungi oleh teman saya dari Medan. Dia membawakan kami Bolu Meranti dan Pancake Durian yang sangat khas dari Kota Medan. Walaupun tidak sempat mengunjungi Medan, tetapi kami tetap dapat merasakan kuliner Medan. Akhirnya bus kami, kami pun berangkat menuju Banda Aceh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H