Menjadi anak kos adalah  cara kita untuk bisa belajar untuk hidup mandiri. Jauh dari orang tua dan hidup mandiri bukanlah perkara yang mudah untuk di hadapi. Beban dan tanggungan hidup mungkin akan terasa begitu berat di alami oleh anak kos. Anak kos juga harus bisa menjaga diri serta kesehatan sendiri dan harus bisa mengatur keuangan sendiri dengan baik. Mengatur keuangan nampaknya menjadi salah satu masalah yang biasa di alami kos khusunya mahasiswa.Â
      Mahasiswa memiliki sumber keuangan dan pendapatan yang berbeda-beda. Sumber keuangan tersebut berbeda-beda bisa berasal dari beasiswa, pekerjaan, orang tua atau yang lainnya.  Hal tersebut menimbulkan masalah yang berbeda-beda juga. Masalah yang timbul salah satunya yaitu mengatur manajemen keuangan.  Masalah manajemen keuangan pada anak kos mungkin bisa dikatakan klasik dan umum. Kenapa hal tersebut bisa dikatakan umum dan klasik karena setelah melalui beberapa survei dari beberapa anak kos masalah yang timbul dan paling sering dialami yaitu mengatur manajemen keuangan.  Meskipun setiap mahasiswa memiliki sumber dana yang berbeda-beda, akan tetapi manajemen keuangan menjadi masalah yang sama dan sering mereka hadapi. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai manajemen keuangan menjadi permasalahan yang di hadapi anak kos.
      Pengetahuan mengenai manajemen keuangan menjadi bekal utama anak kos yang jauh dari orang tua agar keuangan tetap terjaga dengan baik.  Manajemen keuangan yang baik harus bisa membuat anggaran keuangan yang terencana dan terususun dengan baik dan benar agar keuangan bisa terjaga.  Anggaran keuangan yang baik akan berdampak pada manajemen keuangan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memikirkan pengeluaran yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kenapa pengeluaran harus di perhatikan karena jika pengeluaran tidak di atur akan berdampak besar bagi keuangan anak kos.Â
      Mengelola keuangan menjadi kewajiban bagi anak kos untuk bisa  memenuhi biaya hidup sehari-hari dan meminimalisasi pengeluaran yang tidak diperlukan. Maka dari itu, kita harus belajar bagaimana mengatur keuangan agar keuangan terjaga dan tidak boros. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara-cara berikut,
Pertama, anak kos harus pandai membuat anggaran keuangan.
      Anak kos perlu untuk membuat rencana anggaran keuangan setiap bulannya. Jatah uang bulanan setiap orang tentu berbeda-beda. Yang terpenting pengeluaran harus bisa dipangkas seminim mungkin, agar pengeluaran tidak lebih besar dari sumber dana keuangan yang masuk. Anak kos juga harus memprioritaskan kebutuhan pokok.
Kedua, anak kos harus mengutamakan kebutuhan bukan keinginan
      Ketika akan membeli sesuatu pikirkan terlebih dahulu apakah barang tersebut memang diperlukan atau tidak . Hal ini dilakukan karena biasanya kita terlalu lepas kendali ketika akan membeli sesuatu yang belum tentu kita butuhkan. Kebutuhan harus di utamakan terlebih dahulu karena menyangkut kehidupan sehari - hari. Anak kos harus sabar dalam menuruti keinginannya. Keinginan bisa dipenuhi setelah kebutuhan terpenuhi dengan baik.
Ketiga, anak kos membuat catatan keuangan dengan baik.
      Anak kos harus membuat anggaran pengeluaran agar dapat mengelola keuangan sesuai dengan catatan yang sudah dibuat. Hal ini dilakukan agar meminimalisir pengeluaran yang cukup besar dari sumber pendapatan yang kamu miliki. Catatan keuangan juga dapat menghindari pengeluaran yang kurang diperlukan. Bisa dengan membuat catatan keuangan harian atau bulanan.
Keempat, anak kos membatasi atau menjatah pengeluaran harian.
      Pengeluaran harian tetap terjaga, maka kamu harus melakukan penjatahan perharinya. Anak kos bisa mencatat terlebih dahulu dalam satu hari biasanya mengeluarkan uang untuk apa saja, jumlahkan nominalnya maka sejumlah nominal tersebut yang jadi jatah dalam perhari.  Misalnya satu hari dapat menghabiskan Rp.50.000, maka nominal tersebut menjadi jatah pengeluaran dalam satu hari, jika pengeluaran lebih dari nominal tersebut maka pengeluran untuk hari selanjutnya dikurangi sebesar pengeluaran yang lebih pada hari sebelumnya. Anak kos juga harus membatasi dan mengurangi keinginan untuk bermewah-mewah karena selama jauh dari orang tua, mereka sendiri yang bertanggung jawab terhadap manajemen kuangannya.
Kelima, anak kos harus bisa menabung dan berinvestasi.
      Anak kos mungkin akan merasa kesulitan ketika menabung. Masalah tersebut dikarenakan ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Anak kos yang menabung akan mempunyai simpanan dana untuk diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Menabung juga akan memberikan rasa aman ketika dalam keadaan darurat yang memerlukan biaya lebih. Berinvestasi juga berfungsi sebagai sumber dana tambahan bagi anak kos.
Keenam, anak kos memasak makanan sendiri
      Memasak makanan sendiri akan menjadi sesuatu hal yang merepotkan bagi anak kos, tetapi dengan memasak anak kos bisa lebih hemat daripada harus membeli makanan dari luar.  Memasak sendiri juga terlihat lebih sehat dan porsinya juga bisa di atur sendiri sesuai keinginan. Anak kos bisa memasak sendiri di pagi hari dan membawa makanan tersebut ke kampus untuk makan siang. Dengan demikian, anak kos tidak perlu jajan atau membeli makanan di kampus.
       Kesimpulannya dengan cara-cara di atas anak kos akan mudah dalam mengatur masalah keuangannya. Harapannya anak kos juga dapat berhemat dan menggunakan uang sesuai dengan kebutuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H