Pengeluaran harian tetap terjaga, maka kamu harus melakukan penjatahan perharinya. Anak kos bisa mencatat terlebih dahulu dalam satu hari biasanya mengeluarkan uang untuk apa saja, jumlahkan nominalnya maka sejumlah nominal tersebut yang jadi jatah dalam perhari.  Misalnya satu hari dapat menghabiskan Rp.50.000, maka nominal tersebut menjadi jatah pengeluaran dalam satu hari, jika pengeluaran lebih dari nominal tersebut maka pengeluran untuk hari selanjutnya dikurangi sebesar pengeluaran yang lebih pada hari sebelumnya. Anak kos juga harus membatasi dan mengurangi keinginan untuk bermewah-mewah karena selama jauh dari orang tua, mereka sendiri yang bertanggung jawab terhadap manajemen kuangannya.
Kelima, anak kos harus bisa menabung dan berinvestasi.
      Anak kos mungkin akan merasa kesulitan ketika menabung. Masalah tersebut dikarenakan ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Anak kos yang menabung akan mempunyai simpanan dana untuk diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Menabung juga akan memberikan rasa aman ketika dalam keadaan darurat yang memerlukan biaya lebih. Berinvestasi juga berfungsi sebagai sumber dana tambahan bagi anak kos.
Keenam, anak kos memasak makanan sendiri
      Memasak makanan sendiri akan menjadi sesuatu hal yang merepotkan bagi anak kos, tetapi dengan memasak anak kos bisa lebih hemat daripada harus membeli makanan dari luar.  Memasak sendiri juga terlihat lebih sehat dan porsinya juga bisa di atur sendiri sesuai keinginan. Anak kos bisa memasak sendiri di pagi hari dan membawa makanan tersebut ke kampus untuk makan siang. Dengan demikian, anak kos tidak perlu jajan atau membeli makanan di kampus.
       Kesimpulannya dengan cara-cara di atas anak kos akan mudah dalam mengatur masalah keuangannya. Harapannya anak kos juga dapat berhemat dan menggunakan uang sesuai dengan kebutuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H