Karena mereka merasa sudah punya power, banyak diantara mereka berusaha “balas dendam’ kepada pihak yang sebelumnya membatasi, mengekang, bahkan menindasnya, diantaranya adalah guru dan orang tua.
Masalah yang biasa dilakukan di usia ini antara lain:
- Free sex
- Mencoba narkoba
- Membolos
- Kecanduan game online
- Mencoba untuk merokok
- Mencoba minuman ber-alkohol
- Melawan orang tua, bahkan dalam beberapa kasus, anak sudah berani terhadap orang tuanya, hingga nekat memukul mereka
- Kabur dari rumah
- Kecanduan pornografi
- Pornografi
- Nongkrong dengan genk nya di jalan atau base camp hingga larut malam bahkan pagi
- Tindakan yang mengarah kepada tindakan kriminal
Terkait dengan temuan permasalahan di atas, sudah seharusnya orang tua dan guru lebih berperan aktif untuk menciptakan komunikasi 2 arah dengan anak ataupun peserta didik. Tidak ada kata terlambat untuk merubah karakter dan perilaku anak, masih banyak cara dan jalan untuk mengarahkan mereka kepada “jalan yang benar”.
Ada baiknya guru-guru di sekolah di seluruh Indonesia menguasai teknik untuk menangani permaslah siswa, yang semakin hari semakin kompleks, bahkan tak jarang sudah mengarah kepada kriminalitas. Untuk itu sudah sudah saatnya guru-guru sekolah, khususnya para guru BK untuk belajar teknik Hipnoterapi, dan menguasainya guna memberikan solusi kepada siswa. Atau bisa jadi teknik Hipnoterapi yang dikuasainya, bisa juga dipraktekkan di luar sekolah untuk membantu masyarakat luas, bahkan tiak menutup kemungkinan praktek hipnoterapi menjadi pekerjaan sampingan, dengan penghasilan yang cukup lumayan.
Dan kunjungi official web saya Ridwan Sank
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI