Hari demi hari telah Gofar lalui di bulan Ramadan tahun ini dengan penuh cerita, meski kadang ceritanya tak semanis kolak pisang yang sering dia santap di masjid dekat tempat kostnya, dia tetap optimis bisa menuju hari kemenangan dengan kegembiraan.
Esok ialah hari penantian di mana gema takbir akan dikumandangkan, dan itu artinya kemenangan sudah ada di depan mata. Pembuktian kalau anak kost itu tidak perlu dikasihani di bulan puasa sebentar lagi akan dituntaskannya. Tapi sebelum itu, di hari terakhir ini ketahanan imannya lagi-lagi harus menempuh ujian. Di saat dia sedang menahan rasa aus yang sudah membuat tenggorokannya kemarau, siang itu dia disuguhi pemandangan seorang anak kecil yang sedang asik-asikan nyedot susu langsung dari sumbernya; dari ibunya. Pemandangan itu membuat Gofar menjadi serba salah, mau negur tapi gak enak, mau ikutan tapi belum Maghrib. Duh, Gofar pun jadi galau dibuatnya.
Setelah semua rintangan berhasil dia lewati, meski tidak semuanya dilalui dengan mulus, Gofar bersyukur bisa sampai pada hari kemenangan ini. Inilah saat yang tepat untuk mengumumkan pada dunia kalau dia baik-baik saja, dan anak kost memang tak perlu dikasihani!
***
NB : Untuk membaca karya peserta lain silakan menuju akun Fiksiana Community, dan silakan bergabung di group FB Fiksiana Community.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H