5. Memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi, agama, suara rakyat.
6. Judul dan pengantarnya provokatif dan tidak cocok dengan isinya.
7. Memberi penjulukan.
8. Minta supaya di-share atau diviralkan.
9.  Menggunakan  argumen  dan  data  yang  sangat  teknis  supaya  terlihat  ilmiah dan dipercaya.
10.  Artikel  yang  ditulis  biasanya  menyembunyikan  fakta  dan  data  serta memelintir pernyataan narasumbernya.
11.  Berita  ini  biasanya  ditulis  oleh  media  abal-abal,  di  mana  alamat  media  dan penanggung jawab tidak jelas.
12.  Manipulasi  foto  dan  keterangannya.Foto-foto  yang  digunakan  biasanya sudah  lama  dan  berasal  dari  kejadian  di  tempat  lain  dan  keterangannya  juga dimanipulasi(As et al., 2023).
Nah jadi dengan lietarsai digital dengan cara identifiaski  menggunkakan 12 ciri ciri hoax di atas kita bisa memfilter suatu fakta yang beredar di soisal media dengan lebih baik .
Kesimpulan PembahasanÂ
Nah dengan mengetahui apa itu literasi digital, bagimana penyebaran hoax dan memfilter fakta dengan mengidentifikasi ciri ciri hoax pada suatu informasi harapan saya adalah pembaca sekalian bisa lebih meningkatkan kecakpakan literasi digital sebagi kunci utama untuk memfilter Fakta di era post-truth yang dimana banyak hoax beredar di era soisal media. Dengan mengetahui apa itu literasi digital, bagimana penyebaran hoax dan memfilter fakta dengan mengidentifikasi ciri ciri hoax pada suatu informasi.