Contoh: Dalam adegan kehilangan, Kandas mungkin hanya berkata, "Ini adalah kehilangan yang besar," tanpa menunjukkan ekspresi emosional yang lebih dalam, seperti, "Aku merasa hancur dan kehilangan segalanya."
TEMA DAN PESAN :
Tema utama dari film ini adalah penyalahgunaan kekuasaan dan kntik terhadap tradisi yang membelenggu masyarakat. Film ini menyampaikan pesan bahwa tidak semua yang dianggap sebagai tradisi harus diterima begitu saja, terutama jika digunakan untuk menindas atau mengeksploitasi orang lain. Pentingnya reformasi sosial dan kesadaran kritis terhadap praktik-praktik yang merugikan juga menjadi pesan sentral dalam film ini.Tema utama dari film "Maharaj" adalah perjuangan melawan  dan juga ketidakadilan sosial dan religius. Film ini menggambarkan bagaimana individu dapat berdiri melawan praktik-praktik korup yang ditopang oleh otoritas agama dan sosial.
Film ini menggarisbawahi pentingnya integritas dalam jurnalisme dan keberanian untuk mengungkap kebenaran, bahkan ketika dihadapkan pada ancaman dan intimidasi. Pesan moral yang ingin disampaikan adalah pentingnya memperjuangkan keadilan dan melawan penindasan, serta bahaya dari kekuasaan yang tidak terkendali, terutama ketika dikaitkan dengan otoritas agama. Film ini juga menyentuh isu-isu sosial seperti kesetaraan gender, hak-hak wanita, dan penghapusan sistem kasta yang diskriminatif.
- Ketidakadilan dan Eksploitasi: Tema ini jelas terlihat melalui karakter JJ yang memanfaatkan kepercayaan orang untuk keuntungan pribadi. Film ini mengeksplorasi bagaimana kekuasaan dapat disalahgunakan dan dampaknya pada masyarakat, terutama pada wanita.
- Pencarian Kebenaran: Perjuangan Karsan untuk mengungkap kebenaran dan melawan ketidakadilan mencerminkan tema pencarian kebenaran. Film ini menekankan pentingnya berani menghadapi ketidakadilan meskipun ada risiko dan tantangan.
- Korupsi dalam Agama: Film ini juga mengkritik bagaimana agama dapat disalahgunakan untuk menutupi tindakan-tindakan yang tidak bermoral. Tema ini mengajak penonton untuk lebih kritis terhadap otoritas dan tradisi yang ada.
- Empowerment: Melalui karakter Karsan, film ini menyampaikan pesan tentang pentingnya pemberdayaan individu untuk melawan ketidakadilan dan memperjuangkan perubahan positif dalam masyarakat.
KRITIK DAN SARAN :
Penggunaan bahasa dalam film ini cukup efektif dalam menggambarkan situas sosial dan karakter. Namun, beberapa dialog mungkin terlalu formal dan tidak alami, terutama untuk penonton modern. Sebagai materi pendidikan, film ini sangat cocok kanena mengajarkan pentingnya berpikir kritis terhadap tradisi dan kekuasaan. Namun, disarankan agar film ini dilengkapi dengan diskusi atau panduan untuk membantu penonton memahami konteks hatoris dan budaya yang lebih dalam Selain itu, penggunaan subtitle atau terjemahan yang lebih sederhana mungkin diperlukan untuk penonton yang tidak terbiasa dengan bahasa formal atau istilah-istilah
Film "Maharaj" menunjukkan potensi besar dalam mengangkat tema-tema penting dari sejarah, namun sayangnya penggunaan bahasa dalam dialog dan narasi terasa kaku dan tidak alami. Dialog-dialog sering kali terlalu formal dan berbunga-bunga, membuatnya terdengar tidak realistis dan mengganggu alur cerita. Untuk memperbaiki hal ini, disarankan agar dialog dibuat lebih santai dan sesuai dengan percakapan sehari-hari, sehingga terasa lebih hidup dan realistis.Selain itu, narasi dalam film ini sering kali terlalu eksplisit dalam menyampaikan pesan, membuat penonton merasa diajari daripada diajak untuk berpikir. Sebaiknya, biarkan aksi dan dialog karakter yang lebih subtil menyampaikan tema dan pesan film, sehingga penonton bisa menarik kesimpulan sendiri. Penggunaan bahasa yang lebih alami dan subtil akan membantu penonton merasa lebih terhubung dengan cerita dan karakternya.
Ekspresi emosional dalam film ini juga kurang kuat, terutama pada karakter utama, Kandas. Dia sering kali tidak menunjukkan emosi yang sesuai dengan situasi, seperti saat mengalami kehilangan atau kemarahan. Untuk meningkatkan hal ini, diperlukan ekspresi emosional yang lebih kuat melalui dialog dan bahasa tubuh agar penonton bisa lebih merasakan apa yang dirasakan oleh karakter.
Gaya bicara yang terlalu formal pada beberapa karakter juga menjadi kendala. Misalnya, dalam situasi sehari-hari, karakter tetap menggunakan bahasa yang sangat formal dan tidak sesuai dengan konteks. Disarankan agar gaya bicara disesuaikan dengan latar belakang dan situasi karakter, menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan natural.
Terakhir, meskipun film berlatar abad ke-19, produksi dan desain set tidak cukup meyakinkan untuk membawa penonton ke era tersebut. Set yang terlihat seperti dibuat di panggung dengan latar belakang green screen mengurangi kesan autentik. Investasi lebih dalam desain set dan kostum yang autentik akan sangat membantu dalam menciptakan suasana yang lebih meyakinkan dan imersif. Dengan perbaikan-perbaikan ini, film "Maharaj" dapat menjadi lebih menarik dan menyentuh bagi penonton, sekaligus lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan temanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI